Binjai, Sumut, 7/12 (Antara) - Wali kota Binjai, Sumatera Utara, mengingatkan berbagai kelompok tani maupun masyarakat yang ada disana untuk terus menerus mengembangkan berbagai bantuan yang diterima guna meningkatkan ekonomi para anggota, sementara pemerintah sudah banyak memberikan bantuan.

"Banyak kelompok tani maupun masyarakat yang sudah diberi bantuan berupa lembu, kambing dan lainnya tetapi tidak ada kemajuan," kata Wali kota Muhammad Idaham di Binjai, Rabu.

Idaham juga menjelaskan dihadapan kelompok tani Masyarakat Hijau Lestari untuk dapat menunjukkan satu kelompok saja yang benar-benar mengembangkan bantuan tersebut.

"Malah bantuan yang diberikan banyak yang mengecil. Ada yang menyampaikan lembunya mati, tapi bangkainya gak ada. Apa artinya itu, sudah jelas lembu mengecil dan sudah ada di dalam dompet,” tegasnya.

Hal-hal seperti ini, harus ditinggalkan demi kemajuan bersama. “Karena itu dari awal tadi saya mengajak pihak pemerintah dan masyarakat untuk merubah mindset. Kalau ini tidak kita lakukan, yakinlah kita akan terus tertinggal,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan itulah pihaknya meluncurkan "Binjai Smart City" sebagai salah satu kota pintar dimana semua elemen masyarakat dan pemerintah harus mengubah pola pikir (mindset). 

Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat dilakukan oleh pemerintah, tetapi harus dibantu dengan masyarakat itu sendiri.

"Kalau pemerintah mau berubah tetapi masyarakatnya tidak, saya pikir perubahan itu tidak akan terjadi. Karena itu, baik pemerintah maupun masyarakatnya harus sama-sama berubah. Sehingga apa yang kita cita-citakan dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Saleh Pane selaku Pembina Kelompok Hijau Lestari dengan tegas mengatakan bahwa kelompok yang dicari Wali kota Binjai adalah Hijau Lestari.

“Kami dari Hijau Lestari satu kelompok yang siap menjaga kepercayaan Wali kota itu, untuk menjadi motor di kelompok tani yang dibinanya,' katanya.

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016