Medan, 21/11 (Antarasumut) - Personel Polrestasbes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan membubarkan bentrokan Satuan Aksi Mahasiswa OKP Pemuda Pancasila dengan kelompok mahasiswa demo dilakukan Alamsyah Toyib Hasibuan dan rekan di kampus Universitas Negeri Islam Sumatera Utara.


Kasat Sabhara Polresta Medan Kompol Siswandi di lokasi bentrok, Senin, mengatakan pihaknya sudah membubarkan kelompok mahasiswa yang bentrok tersebut.


Saat ini, menurut dia, suasana di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut sudah kembali kondusif.


"Mengenai bentrokan tersebut, masih dilakukan koordinasi dengan pihak Rektor UIN Sumut," ujar Kompol Siswandi.


Akibat bentrokan antarmahasiswa fakultas dan jurusan di kampus UIN Sumut, empat orang mahasiswa mengalami luka parah akibat senjata tajam jenis pisau, bebatuan dan benda tumpul.


Tawuran tersebut, dapat diredam setelah dua jam kemudian, personel kepolisian Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan turun ke kampus,serta menghimbau perwakilan mahasiswa untuk tenteram.


Para mahasiswa yang mengalami luka di wajah, kepala dan tubuhnya, yakni Alamsyah Toyyib Hasibuan (22), Andolan (22), Muhammad Tohir Munte (22) mahasiswa semester VII Fakultas Tarbiyah, dan Afwal Ginting (18) mahasiswa semester III, juga dari Fakultas Tarbiyah, serta beberapa korban lainnya yang belum terdata.


Para korban luka dirawat ke RS Haji Medan di Jalan RS Haji, Desa Medan Estate.





Kesalahpahaman


Informasi yang diperoleh menyebutkan, bentroknya sesama mahasiswa UIN Sumut diduga hanya kesalahpahaman pemakaian lapangan futsal pada Sabtu (19/11).


Saat itu, Ketua SEMA Fakultas UIN Sumut, Alamsyah Toyib Hasibuan (22) yang tengah memantau jalannya pertandingan futsal didatangi Bibi (36) Kepala Pusat Pengembangan Bisnis (Pusbanglis) dan menyuruhnya untuk menghentikan


pertandingan tersebut.


Namun, permintaan Bibi ditolak Alamsyah.Dan Bibi marah dan langsung menghajar Alamsyah hingga babak belur.Kemudian mahasiswa tak terima dengan aksi pemukulan itu melakukan demonstrasi di depan gedung Rektor UIN-Sumut meminta pelaku untuk bertanggungjawab, Senin siang.


Ternyata, aksi demo tersebut tidak diterima, dan rekan Bibi berasal dari Sapma PP UIN Sumut dengan membuat unjuk rasa tandingan. Karena kedua kubu sudah bertemu, akhirnya terlibat aksi saling serang hingga beberapa mahasiswa terluka.


"Kalau antarmahasiswa hanya kesalahpahaman. Pemicunya karena pemukulan yang dilakukan Pak Bibi. Kantor Sapma PP dan Kantor Unit Kegiatan Olahraga Mahasiswa juga turut dirusak," ujar salah seorang mahasiswa.


Aksi saling serang kedua mahasiswa dengan menggunakan senjata dari kayu.Bahkan para mahasiswa yang ikut juga saling pukul dan melempar batu. Takut menjadi korban bentrok membuat mahasiswa lainnya berhamburan dari lokasi kampus untuk menyelamatkan diri.

Pewarta:

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016