Kegiatan menanam ubi kayu yang dilakukan BUMD Tapanuli Selatan ternyata mampu 'menghipnotis' masyarakat Sipirok khususnya.

Jon Ery Manalu warga Parau, Kecamatan Sipirok salah satunya. Puluhan hektare lahan tidur miliknya sudah ia 'hidupkan' menjadi kebun ubi kayu, bahan baku tepung tapioka.

Jon sapaan akrab Jon Ery Manalu sudah melakukan tanam perdana ubi kayu diatas lahan seluas 25 Hektare sedang sisa lahannya 5 Hektare lagi mereka tanami Jagung super.

Areal kebun tersebut berlokasi di Simarsarasasa, tepatnya di Desa Batangtura, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Penanaman perdana ubi kayu dan jagung, Jon mengundang pihak Dirut BUMD Hamdan Nasution, Kabid dan staf BP2KP Lanmora,  Iswal Siregar dan Said Siregar dari Dinas Pertanian Tapanuli Selatan disamping puluhan tenaga kerja lainnya.

"Sengaja mengundang hadir tanam perdana bentuk apresiasi BUMD yang telah menginspirasi saya melakoni hal ini," terang Jon sambil menancapkan bibit ubi kayu itu kedalam tanah, Senin.

Menurut Jon, hatinya terpanggil membuka kebun ubi kayu setelah setiap harinya lintas dan memandang hamparan kebun ubi kayu dikelola BUMD di pinggiran Jalinsum, sekitaran Janji Mauli, Sipirok.  

"Saya optimis produksi ubi kayu ini akan lebih menjanjikan," katanya.

Selain ubi kayu, Jon juga turut mendukung program pemerintah dalam Upaya Khusus Padi, Jagung Kedelai (Upsus Pajale) dalam rangka ketahanan pangan nasional.

Dia sisahkan 5 hektare lahan khusus untuk ditanami benih jagung super bantuan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan TA 2016.

"Kita bangga, niat baik dan tulus  kita dari awal untuk merobah Mindset masyarakat mulai berbuah manis," kata Hamdan Nasution, Dirut BUMD Tapanuli Selatan dimintai ANTARA tanggapannya, Selasa (15/11)

Dia mengatakan keseriusannya mengembangkan ubi kayu di Tapsel selain menjadikan lahan-lahan kurang produktif menjadi produktif sehingga bernilai ekonomis.

Disamping mengajak secara tidak langsung masyarakat Tapsel utamanya untuk tidak membiarkan lahan lahan kosong mereka diterlantarkan begitu saja, padahal bisa dikelola dan menghasilkan ekonomi.

Tidak saja Jon, warga lainnya juga sudah mulai melakukan itu seperti 6 hektare ubi kayu didaerah Aek Latong, 5 Hektare di wilayah Angkola Timur.

"Kiranya Akan banyak lagi muncul Jon Jon yang lain dalam rangka pengembangan ubi kayu di Tapanuli Selatan," harap Hamdan.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016