Samosir, 24/9 (Antarasumut) -  Ribuan ekor ikan Nila budidaya di keramba jaring apung perairan Danau Toba kawasan Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, mati mendadak.
     "Yang sudah kami keluarkan dan dibuang dari KJA sekitar satu ton hingga dua ton pada hari ini," kata petambak ikan Nila, Renaldi Naibaho, Sabtu.
     Matinya ikan yang diperkirakan mencapai lima ton diduga akibat kekurangan oksigensejak tiga hari lalu itu membuat petambak mengalami kerugian sampai ratusan juta rupiah.
     Renaldi mengatakan, tanda-tanda kematian ikan sebenarnya sudah muncul sejak dua pekan lalu, tetapi belum disadari para petambak ikan pada saat itu dan setelah kematian secara massal baru diketahui.
     Petambak lainnya, Nio Naibaho mengatakan, sejumlah unsur pemerintahan telah turun ke lokasi untuk melihat situasi dan kondisi serta mengambil sampel untuk penelitian. 
     Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Samosir, Rencus Simanjorang menjelaskan, ikan yang mati mendadak  dengan ukuran siap panen dari ratusan unit KJA.
     Dimulai pada Sabtu (17/9) pagi dengan jumlah yang masih sedikit, kematian ikan paling besar terjadi Sabtu (24/9), diduga akibat kekurangan oksigen setelah musim kemarau panjang dan angin kencang melanda Samosir.
     Untuk antisipasi kerugian petambak, Rencus mengimbau mereka segera memanen ikan yang sudah besar, mengurangi memberikan pakan ikan, memindahkan ikan ke kolam dan lainnya.
     "Setelah itu untuk selanjutnya mengatur jarak antara KJA dengan KJA lain, sehingga tidak mengalami kerugian yang cukup besar," kata Rencus. 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016