Kotapinang, 12/11 (Antarasumut) -  Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Labuhanbatu Selatan terus merangkak naik. Mahalnya harga cabai ini, dipicu buruknya kondisi cuaca dalam dua pekan terakhir, sehingga pasokan barang tersebut semakin berkurang.

Harga cabai merah dibandrol para pedagang Rp100 ribu/Kg, atau naik Rp20 ribu/Kg dari harga dua pekan lalu. Pedagang belum dapat memastikan kapan harga akan normal kembali.

"Kemarin memang sempat turun menjadi Rp95 ribu/Kg, karena banyak pasokan datang dari daerah Kab. Toba Samosir. Tapi itu hanya satu hari saja, sehingga harga menjadi naik lagi, sebab harga beli kami dari agen juga tinggi," kata P br Manalu, pedagang Pasar Inpres Kotapinang, Minggu.

Kondisi serupa juga terpantau di Pasar Pekan Cikampak, Desa Aek Batu, Kec. Torgamba. Seorang pedagang setempat, Syawal, menuturkan, mahalnya harga cabai merah sudah terjadi sejak tiga pekan lalu dan belum ada tanda-tanda akan normal kembali.

"Tiga minggu lalu masih Rp60 ribu/kg, namun sekarang sudah mencapai Rp100 ribu/Kg. Dampaknya pembeli menjadi mengurangi jumlah belanjanya dan penjualan kami menurun," katanya.

Sementara di kios-kios pengecer di pemukiman warga harga cabai merah yang dibandrol pedagang jauh lebih mahal, yakni Rp12 ribu hinga Rp15 ribu/ons atau Rp120 ribu hingga Rp150 ribu/Kg.

Warga pun berharap agar pemerintah segera mencari solusi, sehingga harga berbagai komoditas normal kembali. "Kalau beli di kios harganya jauh lebih mahal. Terpaksa kami belanja di pasar, meskipun jauh dari tempat tinggal," kata Wakidi, warga Blok IX, Desa Sisumut, Kec. Kotapinang.

Pewarta: Kurnia

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016