Manado, 7/11 (Antara) - Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu lebih didorong dan dikembangkan di Kawasan Timur Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut, kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo.
Lukita di Manado, Senin, menuturkan struktur pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih didominasi sektor yang padat modal.
Menurut dia, sektor-sektor yang berbasis sumber daya alam dan banyak menyerap tenaga kerja, relatif lambat pertumbuhannya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi KTI masih didominasi sektor konsumsi sehingga tidak menciptakan nilai tambah yang tinggi di mana peran sektor investasi masih belum kuat, khususnya industri.
Di KTI, pertumbuhan ekonomi juga belum sepenuhnya mampu menjawab tantangan sosial, yaitu penurunan kemiskinan, tingkat pengangguran, dan ketimpangan pendapatan.
Lukita menilai hal tersebut disebabkan pertumbuhan didominasi oleh usaha besar dengan penyerapan tenaga kerja yang relatif sedikit dan keterkaitan dengan UMKM terbatas, sehingga ekonomi rakyat kurang berkembang.
Menurut dia, dengan melihat situasi tersebut, sangat relevan dan penting ekonomi rakyat dan UMKM lebih diperkuat dan didorong di wilayah Indonesia Timur, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
"Harus ada keterkaitan yang erat antara industri dan ekonomi rakyat. Dan ini dapat dilakukan pada industri berbasis komoditi pertanian dan perikanan, seperti kelapa, coklat, ikan dan rumput laut serta industri parawisata dan ekonomi kreatif," ujar Lukita.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016