Sipirok,14/10(Antarasumut)-Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan mulai mengembangkan Sapi Brahman Cross, ternak asal Australia.

Namun ketersediaan ternak tersebut masih diwilayah terbatas. Tahun Anggaran 2016 Brahman Cross baru berjumlah 1.750 ekor di datangkan untuk  paket Sumatera I.

Paket wilayah itu meliputi Aceh, Sumatera Utara dan Riau. Jatah Brahman Cross paling besar di Sumatera Utara mencapai 1.100 ekor, sisanya 625 ekor lagi wilayah Aceh dan Riau.

Gungun Gunawa bagian Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak dari Kementrian Pertanian Dirjend Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang menyampaikan itu kepada ANTARA, di Sipirok, Kamis.

Untuk sapi indukan Brahman Cross, kata dia,  bisa mencapai bobot badan mencapai 300-350 Kilogram per ekornya. Sapi ini untuk pertama kali untuk dikembangkan di Indonesia.

"Berdasarkan hasil investigasi dan monitoring kementrian, geografis Sumut sangat berpotensi untuk pengembangan sapi tersebut," terang Gungun.

Menurut dia, dari ada 13 daerah Kabupaten yang mendapatkan bantuan ternak tersebut di Provinsi Sumatera Utara, salah satu diantaranya adalah wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Ada dua Kelompok Tani (Koptan) di Tapsel nantinya diberi bantuan sapi Brahman Cross dengan masing-masing kelompok mendapatkan 25 ekor sapi," kata Gungun.

KUNJUNGI Galeri Foto

Pertama Koptan Berdikari di Bandar Tarutung, Kecamatan Angkola Sangkunur, dan Koptan Maju Bersama di Desa Marlelan, Kecamatan Muara Batangtoru.

"Penghunjukan kedua Koptan atas usulan Disbunak ke  kementrian yang mengatakan kedua Koptan cukup berprestasi sehingga layak mendapat bantuan," sebut Gungun yang turun langsung mengecek lapangan.

Tentu, syarat paling penting untuk ditentukan bisa mendapatkan bantuan ternak sapi itu kata Gungun adalah soal tergantung ada tidaknya permohonan awal melalui on-line (E-Proposal) ke pihak kementrian.

Persyaratan lainnya keadaan atau ketersediaan kandang betul memadai, demikian halnya dengan stok pakan, air, lalu akses tranportasi semuanya harus pada saling mendukung (terintegrasi).

Brahman Cross ini sifatnya liar, dikaitkan ke iklim dan letak geografis khususnya Tapanuli Selatan dan Sumut secara umum tidak ada kendala.

"Di dua lokasi Koptan untuk lahan pakan tidak dikhawatirkan, banyak pohon sawit yang dahan sawit dan tumbuhan rumput dibawahnya bisa buat pakan ternak liar itu plus ketersediaan  air mencukupi," ujarnya.

Gungun datang ke Tapanuli Selatan selain meninjau lokasi juga melihat dari dekat kesiapan sarana prasarana pendukung juga sumber daya manusia Koptan, sebelum ternak bantuan diturunkan.

"Ternak, rehab kandang, obat-obatan peningkatan SDM merupakan hak dari petani nantinya, karena, pemerintah berikan bantuan bukan dalam bentuk uang," jelasnya.

Para petani ternak nantinya akan dididik betul-betul dalam rangka bagaimana memberhasilkan agar bantuan sapi Brahman Cross dapat lebih berkembang dan menjadi contoh bahwa ternak ini sangat layak dikembangkan di negara Indonesia kedepan.

Tujuan hulu pemerintah dengan bantuan ternak jenis baru ini pertama kata Gungun, untuk penambahan produksi, kemudian peningkatan produksi dan komoditas, dan ketiga peningkatan bibit.

Sedang tujuan hilirnya, strategis untuk daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

Disamping bertujuan untuk peningkatan populasi, produksi, dan produktivitas, selanjutnya mengembangkan usaha peternakan yang terintegrasi serta peningkatan pendapatan demi kesejahteraan petani.

"Pengembangan program ternak ini bekerjasama antara kementrian pertanian, TNI/Polri, Kejaksaan dan salah satu dari nawacita Jokowi" pungkas Gungun.

Semula cerita Gungun, Pemerintah RI ingin berencana menurunkan ternak sapi Brahman Cross sebanyak 50 ribu ekor, turun ke 25 ribu, turun lagi menjadi menjadi 1750.

"Penurunan jatah program pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi tersebut ekses rasionalisasi anggaran, akibatnya, Brahman Cross untuk wilayah NTT, Jatim dan Kalimantan ditiadakan," kata Gungun.

Gungun saat turun di kedua lokasi Koptan Berdikari dan Maju Bersama didampingi Anwar Aidin, Kabid Produksi Peternakan dan Hollat Nasution, Kasi Pengembangan Ternak Kabupaten Tapanuli Selatan yang optimis sapi Australia itu nanti dapat berkembangbiak dengan cepat.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016