Medan, 11/10 (Antara) - PT. FWD Life Indonesia atau FWD Life mulai tahun 2016 mengembangkan pasar ke wilayah Sumatera setelah sejak dibuka pada tahun 2013 di Asia, perusahaan itu masih fokus di Jawa dan Bali.

"Pengembangan kantor pemasaran FWD di Medan dan menyusul di daerah lain di Sumatera bukan hanya semata untuk pengembangan bisnis perusahaan, tetapi juga mendukung program pemerintah meningkatkan penetrasi masyarakat berasuransi," ujar President Director FWD Life Indonesia, Rudi Kamdani di Medan, Selasa.

Dia mengatakan itu usai acara peresmian Kantor Pemasaran FWD Medan yang dihadiri pejabat pemerintah Kota Medan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5.


Kantor Pemasaan FWD di Medan adalah yang ke enam setelah sebelumnya ada di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Bali.


Menurut Rudi, pasar asuransi di Medan masih cukup besar yang ditandai dengan pertumbuhan ekonominya yang tinggi di kisaran 5,3 persen dan jumlah penduduk yang banyak sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia.


"Manajemen FWD yakin dan berharap, nasabah di Kota Medan dan sekitarnya bisa digarap lebih banyak sehingga juga memberikan kontribusi nyata untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yang saat ini masih cukup rendah atau berkisar dua persen," katanya.


Rudi menjelaskan, dalam upaya meningkatkan penetrasi asuransi, FWD Life akan terus berupaya memberikan inovasi produk dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


"FWD berupaya membuat masyarakat lebih mudah mengenal asuransi dengan cara yang mudah, sederhana dan cepat," ujar Rudi Kamdani.


FWD Life sudah tercatat sebagai pionir dalam platform penjualan asuransi tanpa kertas atau penggunaan internet/digital.


Dengan cara itu, FWD Life ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap asuransi.


FWD semakin yakin bisa menggarap lebih banyak nasabah di Medan dan sekitarnya, karena data Asosiasi Penyedia Internet Indonesia (APJI) Sumut, katanya, menyatakan bahwa provinsi itu tercatat sebagai pengguna internet terbesar kedua di Indonesia atau sebanyak 3,5 juta di tahun 2014.


National Sales Director FWD Life, Reguel R Pakpahan, menyebutkan, dengan sistem digital, maka memudahkan nasabah dan termasuk agen.


Teknologi dan platform digital yang dilakukan FWD membuat para agen bisa menjalankan tugasnya secara optimal melayani nasabah atau yang dikenal dengan "24-7" (24 jam tujuh hari) .


Nasabah juga bisa lebih cepat mengetahui perkembangan asuransinya mulai dana investasi atau termasuk melakukan klaim.


Kepala Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Kantor Regional 5, Sumatera, Lukdir Gultom mengatakan, FWD Lfe tercatat sebagai perusahaan asuransi yang sehat.


FWD dinyatakan sehat antara lain dengan total asetnya yang sebesar Rp483 miliar dan dan "risk based capital" sebesar 5.314 persen.


"FWD diharapkan bisa memberi andil dalam pertumbuhan perasuransian di Indonsia meski diakui persaingan semakin ketat," kata Lukdir dalam pidatonya yang dibacakan Kepala Bidang Pengawasan Industri keuangan Non Bank (IKNB) OJK Kantor Regional 5, Abdullah Fahmi.


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Medan, Qamarul Fattah, menyebutkan, kehadiran FWD Life di Medan diharapkan ikut mewarnai pembangunan di kota yang menjadi ibu kota Provinsi Sumut.


"Dengan memberi pemahaman yang benar cara berasuransi diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan asuransi untuk hidup lebih sejahtera," kata Qamarul.


***3***


(T.E016/B/E008/E008) 11-10-2016 19:14:07

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016