Medan, 5/10 (antarasumut) - Menunda makan siang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Walaupun terlihat sepele, tetapi kebiasaan menunda makan siang tersebut bisa menyebabkan penyakit lambung.

Selain penyakit lambung yang menghantui anda, dibawah ini beberapa efek berbahaya yang muncul akibat menunda makan siang.

1. Mudah lelah dan murung

Menurut Evelyn Tribole, penulis buku Eating on the Run, dalam waktu 4-6 setelah kita makan, pasokan glukosa ke otak terganggung dan mengakibatkan level glukosa didalam tubuh menjadi rendah. Akibatnya tubuh menjadi kurang efisien dalam menjalankan fungsi normal dan mengakibatkan badan mudah lelah, mual, lesu dan murung. 

2. Kram perut (Irritable Bowel Syndrome)

Telat makan bisa menyebabkan Irritable Bowel Syndrome yang mengacu pada kumpulan gejala kronis distress lambung, termasuk kram perut dan nyeri, sembelit atau diare, serta kembung. Penyakit ini bisa disebabkan karena sindrom iritasi pada usus. akibat pola makan yang salah. 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Radang lambung

Selain perut bisa keram, penyakit berbahaya lain yang bisa muncul adalah tukak lambung atau peradangan pada lambung. Dalam kasus ini, lambung terluka atau mengalami iritasi yang ditimbulkan oleh cairan lambung pada mukosa lambung. Gejala yang terjadi, nyeri hingga ke ulu hati setelah makan.

Seperti diungkapkan dalam Journal of the American Medical Association, stress melewatkan waktu makan dan jam tidur yang salah berkontribusi meningkatkan beban asam duodenum atau usus 12 jari, yang menjadi penyebab berkembangnya atau memperburuk gejala penyakit tukak lambung.

4. Tanda stress

Nyeri pada perut dan sering melewatkan waktu makan bisa jadi tanda-tanda bahwa Anda mengalami stress. Hal ini dikarenakan, saat berhadapan dengan faktor stress secara fisik maupun mental, tubuh akan merespon dengan reaksi perlawanan alami. Seperti diungkapkan oleh Georgetown University Helath Education Services, bahwa bentuk-bentuknya bisa seperti lupa makan, sakit kepala, cemas dan mengalami keram perut.  

Pewarta: Fai

Editor : Fai


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016