Gunungsitoli, Sumut, 30/9 (Antarasumut) - Ombak besar yang terjadi di sepanjang pantai di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, menyebabkan rusaknya sejumlah rumah warga akibat terjadinya abrasi.
Darnisam Tanjung, salah seorang warga yang rumahnya rusak parah akibat abrasi (pengikisan pantai) di Gunungsitoli, Jumat, mengaku bagian belakang rumahnya rusak parah akibat terpaan ombak.
Rumahnya rusak parah akibat diterjang gelombang laut tinggi disertai angin kencang yang terjadi, Kamis (29/9) sore.
"Beberapa hari ini gelombang laut di belakang rumah kami cukup besar, dan kemarin angin sangat kencang serta gelombang besar menghantam rumah kami, sehingga bagian belakang rumah kami roboh," katanya.
Warga lainnya Dami, mengatakan, pantai di belakang rumahnya juga mengalami abrasi akibat cuaca buruk yang melanda beberapa bulan ini.
Menurut dia, cuaca buruk dan gelombang tinggi biasanya terjadi dua kali dalam setahun di Kota Gunungsitoli.
Dia berharap perhatian dari Pemkot Gunungsitoli dan membangun dam atau bendungan di sepanjang pantai yang ada di Jalan Kelapa, Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
"Gelombang ombaknya memang tidak tinggi, tetapi hempasan gelombang sangat kuat dan mencapai rumah warga. Saat ini baru beberapa rumah yang sudah rusak akibat abrasi. Jika dibiarkan, mungkin seluruh rumah yang ada di sepanjang pantai ini pasti akan rusak dan rubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Darnisam Tanjung, salah seorang warga yang rumahnya rusak parah akibat abrasi (pengikisan pantai) di Gunungsitoli, Jumat, mengaku bagian belakang rumahnya rusak parah akibat terpaan ombak.
Rumahnya rusak parah akibat diterjang gelombang laut tinggi disertai angin kencang yang terjadi, Kamis (29/9) sore.
"Beberapa hari ini gelombang laut di belakang rumah kami cukup besar, dan kemarin angin sangat kencang serta gelombang besar menghantam rumah kami, sehingga bagian belakang rumah kami roboh," katanya.
Warga lainnya Dami, mengatakan, pantai di belakang rumahnya juga mengalami abrasi akibat cuaca buruk yang melanda beberapa bulan ini.
Menurut dia, cuaca buruk dan gelombang tinggi biasanya terjadi dua kali dalam setahun di Kota Gunungsitoli.
Dia berharap perhatian dari Pemkot Gunungsitoli dan membangun dam atau bendungan di sepanjang pantai yang ada di Jalan Kelapa, Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
"Gelombang ombaknya memang tidak tinggi, tetapi hempasan gelombang sangat kuat dan mencapai rumah warga. Saat ini baru beberapa rumah yang sudah rusak akibat abrasi. Jika dibiarkan, mungkin seluruh rumah yang ada di sepanjang pantai ini pasti akan rusak dan rubuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016