Langkat, Sumut, 25/9 (Antarasumut) - Dengan disetujuinya rancangan peraturan daerah tentang perubahan perangkat daerah dimana kantor Pariwisata menjadi Dinas tentu ini menuntut konsekwensi dari instansi tersebut diharapkan untuk bisa memajukan puluhan kawasan wisata yang ada di daerah ini guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). 

"Kita berharap agar instansi yang sudah naik kelas itu bisa memajukan wisata sekaligus peningkatan PAD," kata salah seorang penggiat dan pemerhati wisata di Langkat Effendi Lubis di Stabat.

Seperti diketahui banyak potensi wisata di daerah ini yang tidak kalah menariknya dengan wisata yang ada di daerah lain. Namun karena kemarin pengelola pariwisata Langkat hanya bersifat kantor maka berbagai langkah untuk memajukan barangkali terkendala.

Sekarang tidak lagi ada alasan untuk tidak memajukan potensi wisata yang ada itu, karena kedudukannya sudah meningkat menjadi dinas. "Terobosan dan berbagai langkah untuk memajukan itu harus dilakukan segera," ungkapnya.

"Ini juga tidak main-main bagaimana perhatian pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang begitu ambil penduli untuk memajukan pariwisata seperti yang kini sudah dilakukan untuk Danau Toba," sambungnya.

Bila selama ini kontribusi dari sektor pariwisata ini bisa dikatakan sangat sedikit kedepan kita berharap pemasukan dari sektor ini harus lebih semakin besar, minimal bisa mencapai Rp 1 Miliar pertahunnya untuk tahap awal.

Untuk itu diperlukan inovasi dan terobosan baru terutama harus bergandengan dengan seluruh instansi terkait lainya baik itu Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemukiman, Dinas Perhubungan, pihka kecamatan, maupun juga pemerintah provinsi Sumatera Utara da Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, termasuk pemilik hotel dan travel biro perjalanan.

Karena ada banyak potensi wisata Langkat yang suda dikenal dunia ini harus terus disebarluaskan seperti Bukit Lawang Bahorok, Tangkahan Batang Serangan dan potensi wisata alam, relegius, air lainnya.

"Yang harus menjadi perhatian kedepan selain masalah jalan menuju lokasi wisata yang harus terus diperjuangkan untuk menjadi lebih baik seperti jalan provinsi Bukit Lawan dan Tangkahan, tentu jalan kabupaten menuju objek wisata lainnya," katanya.

Termasuk juga disana sarana dan prasarana pendukung lainya seperti arah dan petunjuk jalan, kamar ganti pakaian, air bersih, kebersihan lokasi, hijauna lokasi, komunikasi dan murahnya biaya untuk masuk ke lokasi wisata, keamanan dan kenyamanan.

"Dengan biaya yang murah, nyaman dan keamanannya yang baik tentu akan semakin banyak wpara wisatawan lokal maupun mancanegara nantinya yang akan berkunjung kesana sehingga pemasukan akan semakin banyak," ujarnya.

Dari sekarang sudah harus dipikirkan, apalagi pengesahan sebagai dinas paling lambat Desember mendatang sudah pada rampung. Pada awal Januari 2017 seharusnya juga sudah masuk anggaran untuk berbagai perbaikan sarana dan prasarana menuju kawasan wisata yang harus diutamakan untuk dikelola.

"Selain itu juga pemimpin dinas pariwisata Langkat itu juga harus mempunyai inovasi yang baik didalam benaknnya untuk memajukan wisata yang ada dengan berbagai langkah untuk itu perlu dihadirkan pemimpin yang benar-benar bisa membawa kearah kemajuan," jelasnya.

Sementara itu Surkani berharap dengan menjadi dinas seperti yang sudah disetujui DPRD Langkat diharapkan pengelolaan pariwisata Langkat akan lebih semakin maju dan berkembang untuk menggaet wisatawan.
"Pemerintah pusat snagat serius untuk memajukan potensi wisata yang ada, tentu ini harus dikejar oleh dinas pariwisata Langkat demi salah satu untuk peningkatan PAD," katanya.

"Potensi wisata lain harus dimajukan jangan dibiarkan keseriusan yang ada menjadi kegagalan untuk mengelola potensi wisata tentu itu tidak kita inginkan, jadi harus dipacu untuk maju karena potensi wisata kita tidak kalah bila dibandingkan dengan daerah lainya," sambungnya.

Seperti wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan, arung jeram, kampung Bali, Bukit Lawang Bahorok, Pantai Teluk Kerang, Pantai Sikundur Indah, Gua Batu Rizal, Gua dan Air Terjun Marike, Pantai Kuala Serapuh, Pemandian Pangkal Namo Sira-Sira, Pemandian Namo Ukur Utara, Pantai Biru, Pulau Sembilan, Air terjun Lau Berte dan Pantai Brahwe Pangkalan Susu.

Sementara itu Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuriadi dalam suatu kesempatan pada pentas seni budaya di Bukit Lawang Bahorok mengatakan banyak tempat wisata yang bisa kita datangi ntuk menikmatinya dan tidak akan pernah habiskeindahan alamnya. Untuk itu diingatkan agar menjaga budaya kearifan lokal yang berada di lokasi wisata.

Bupati Ngogesa Sitepu menyampaikan pelestarian dan pengembangan seni budaya Bukit lawang ternyata telah memberikan konstribusi dan motivasi yang tinggi kepada masyarakat dalam mengapresiasi mutu seni budaya di objek wisata Bukit Lawang Bahorok.

"Kita bisa tampilkan pesona budaya lokal sekaligus sarana promosi potensi wisata alam, seni, dan budaya beragam etnis," katanya.

Tentu dukungan dari Gubernur, Bupati Langkat diharapkan akan bisa menjadi motivasi tersendiri nantinya bagi siapapun yang akan memimpin Dinas Pariwisata Langkat kedepan, guna memajukan wisata menjadikannya potensi PAD terbesar akhirnya bisa meningkatkan pendapatan ekonomi warga disekitar lokasi wisata.

Pada akhirnya Langkat akan semakin maju dan berkembang yang salah satu faktor pendukungnya adalah pariwisata.   Galeri Foto

Pewarta: Imam Fauzi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016