Medan, 31/8 (antarasumut) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberi bantuan kepada korban musibah kebakaran di Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan yang terjadi pada 20 Agustus 2016,
"Bantuan ini diharapkan menjadi pengobat hati para korban. Diharapkan musibah kebakaran juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat," kata Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, Rabu.
Ia mengatakan itu saat memberikan bantuan secara simbolis berupa sembilan bahan pokok (sembako), peralatan rumah tangga, dan termasuk perlengkapan bayi.
Kebakaran yang terjadi pada 20 Agustus 2016 itu diduga akibat arus pendek dan menghanguskan 126 unit rumah yang dihuni sekitar 155 kepala keluarga (KK).
Menurut dia, selain untuk meningkatkan kehati-hatian, musibah kebakaran itu diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperat tali silaturrahim dan khususnya mendekatkan diri pada Allah.
"Kita harus `guyub` karena silaturrahim banyak manfaatnya," katanya.
Mewakili masyarakat korban kebakaran, tokoh masyarakat Kelurahan Belawan I Mansur mengaku, warga gembira mendapat bantuan dan perhatian dari Pemprov Sumut dan berbagai kelompok lainnya.
Ia mengaku bahwa para korban kebakaran yang berada di pinggir pantai Belawan itu adalah warga yang kurang mampu.
"Selain bantuan sembako dan peralatan dapur dan bayi, masyarakat berharap Pemprov Sumut nantinya bisa memberi bantuan untuk pendidikan," katanya.
Akibat ketidakmampuan ekonomi, kata dia, tingkat pendidikan anak-anak di kawasan itu sangat rendah.
Pendidikan yang rendah bukan hanya membuat perekonomian masyarakat tetap rendah, tetapi juga dikhawatirkan menimbulkan angka kejahatan yang tinggi.
"Warga berharap bantuan pendidikan bisa diterima masyarakat Kelurahan Belawan," kata Mansur.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Bantuan ini diharapkan menjadi pengobat hati para korban. Diharapkan musibah kebakaran juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat," kata Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di Medan, Rabu.
Ia mengatakan itu saat memberikan bantuan secara simbolis berupa sembilan bahan pokok (sembako), peralatan rumah tangga, dan termasuk perlengkapan bayi.
Kebakaran yang terjadi pada 20 Agustus 2016 itu diduga akibat arus pendek dan menghanguskan 126 unit rumah yang dihuni sekitar 155 kepala keluarga (KK).
Menurut dia, selain untuk meningkatkan kehati-hatian, musibah kebakaran itu diharapkan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memperat tali silaturrahim dan khususnya mendekatkan diri pada Allah.
"Kita harus `guyub` karena silaturrahim banyak manfaatnya," katanya.
Mewakili masyarakat korban kebakaran, tokoh masyarakat Kelurahan Belawan I Mansur mengaku, warga gembira mendapat bantuan dan perhatian dari Pemprov Sumut dan berbagai kelompok lainnya.
Ia mengaku bahwa para korban kebakaran yang berada di pinggir pantai Belawan itu adalah warga yang kurang mampu.
"Selain bantuan sembako dan peralatan dapur dan bayi, masyarakat berharap Pemprov Sumut nantinya bisa memberi bantuan untuk pendidikan," katanya.
Akibat ketidakmampuan ekonomi, kata dia, tingkat pendidikan anak-anak di kawasan itu sangat rendah.
Pendidikan yang rendah bukan hanya membuat perekonomian masyarakat tetap rendah, tetapi juga dikhawatirkan menimbulkan angka kejahatan yang tinggi.
"Warga berharap bantuan pendidikan bisa diterima masyarakat Kelurahan Belawan," kata Mansur.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016