Sibolga,26/7 (Antarasumut)- Dihari jadi HUT Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke 56 dan Ikatan Adhyaksa Dharma Karini (IAD) ke 16, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sibolga siap berbenah, menjadi terdepan dalam penegakan hukum.

Hal tersebut dikatakan Kepala Kejari Sibolga yang baru, Timbul Pasaribu, kepada Antara di Kantor Kejari Sibolga, Selasa.

Ia mengatakan, mewujudkan Kejari Sibolga terdepan dalam penegakan hukum adalah adalah visinya kedepan. 

Keinginannya agar Kejaksaan yang dipimpinnya itu boleh dipandang sebagai instansi penegakan hukum yang handal dan mempunyai integritas yang kuat. 

"Memang cita-cita ini sepertinya sangat mulia melihat dari perkembangan situasi masyarakat. Dan kondisi di tengah-tengah masyarakat.  Memang kita harus mempersiapkan diri, harus mempunyai profesionalisme, integritas dan harga diri yang kuat. Inilah yang diharapkan," katanya.

Untuk mewujudkan visi tersebut lanjutnya, pihaknya harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan misinya yakni dengan memanfaatkan momen-momen yang dianggap baik, serta mengedepankan penegakan hukum yang berhati nurani. 

Tidak berdasarkan kesewenang-wenangan, tidak berdasarkan wibawa, tapi berdasarkan Undang-undang.

“Hal itu saya laksanakan tidak lain, tidak bukan agar Kabupaten Tapteng dan Kota Sibolga dapat lebih baik, mengejar ketertinggalannya dari daerah lain. Agar daerah ini boleh kita banggakan bersama,” tegasnya.

Diakui mantan Kejari Balige ini, Sibolga-Tapteng adalah kampung halamannya, dan kerinduannya kembali kekampung halaman sudah lama dinantikannya. Namun saat inilah waktu yang tepat untuk bertugas di tempat kelahirannya.

Menurut mantan Kasi Intel Bangka Belitung ini, dirinya sudah mempersiapkan langkah-langkah didalam penegakan hukum di tanah kelahirannya, mengingat akan banyak nantinya upaya dan pendekatan yang dilakukan oknum-oknum yang berkaitan dengan penegakan hukum.

“Pengalaman saya selama 3 tahun bertugas sebagai Kejari Balige sangat membantu saya nantinya didalam penegakan hukum di Sibolga-Tapteng. Dan saya juga nanti tidak mau disebut juga sebagai anak durhaka di kampung halaman saya ini. Artinya didalam penegakan hukum tidak perlu terlampau kaku," katanya.

Menurut Kejari, setelah bertugas sekitar 2 Minggu di Sibolga-Tapteng, ia melihat ada 2 tatanan yang harus dipadukan, yaitu antara bagaimana yang dilihat mata dan yang dilaporkan kepada kita. 

Jujur, dari laporan-laporan yang sampai sama kami terkait apa yang terjadi di daerah, sangat minim. Pada kenyataannya kita  lihat banyak yang perlu dibenahi.

Untuk itu Ia mengimbau kepada semua stakeholder yang ada untuk mendukung kinerja mereka. 

“Apa yang menjadi kelemahan, temuan dan kekurangan, dapat kami terima laporannya, dapat kami lakukan kegiatan terkait dengan masalah yang ingin kita perbaiki,” tukasnya serayamemastikan bahwa pihaknya tidak akan terlibat politik praktis pada PilkadaTapteng yang akan segera digelar.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016