Medan, 18/7 (Antara) - Sejumlah pedagang Pasar Aksara, Kota Medan berjualan di trotoar Jalan HM Yamin dan persimpangan Jalan Aksara pascakebakaran salah satu pusat perbelanjaan di kota itu.
Pemantauan di lokasi kebakaran Pasar Aksara Medan, Senin, para pedagang tersebut berjualan di halaman beberapa pertokoan dan juga di samping lokasi kebakaran yang sudah dipagar dengan seng.
Para pembeli dan warga masyarakat juga banyak yang berbelanja di lokasi jualan dadakan yang digelar para pedagang Pasar Aksara tersebut.
Para pedagang itu menjual perlengkapan untuk anak sekolah, seperti buku tulis, sepatu, pakaian, tas sekolah, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada juga pedagang yang menjual mainan untuk anak-anak, dan kemeja, kaos, serta perlengkapan lainnya.
Padahal, di pinggiran lokasi Pasar Aksara yang habis terbakar itu, Pemerintah Kota Medan memasang spanduk agar masyarakat tidak berada di radius 30 meter, karena gedung tersebut berpotensi roboh.
Himbauan tersebut untuk menjaga keselamatan warga agar tidak terjadi musibah, karena Pasar Aksara itu sebagian sudah roboh.
Sementara, pedagang Pasar Aksara yang menjadi korban kebakaran pada Selasa (12/7) berencana membuat posko untuk mendata jumlah pedagang dan kerugian yang diderita akibat peristiwa tersebut.
Pasar tradisional dua lantai itu memiliki 720 kios yang terdiri dari 320 kios di lantai dua yang memperjualbelikan kain, sepatu, dan emas.
Sedangkan di lantai satu berjumlah 400 kios dan stan yang memperdagangkan berbagai jenis ikan, daging, makanan, tas, dan barang pecah belah.
Selama ini, pedagang tradisional sering mengalami kebingungan setelah mengalami bencana kebakaran, termasuk dalam memperjuangkan aspirasinya untuk mendapatkan bantuan atau lokasi usaha baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Pemantauan di lokasi kebakaran Pasar Aksara Medan, Senin, para pedagang tersebut berjualan di halaman beberapa pertokoan dan juga di samping lokasi kebakaran yang sudah dipagar dengan seng.
Para pembeli dan warga masyarakat juga banyak yang berbelanja di lokasi jualan dadakan yang digelar para pedagang Pasar Aksara tersebut.
Para pedagang itu menjual perlengkapan untuk anak sekolah, seperti buku tulis, sepatu, pakaian, tas sekolah, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada juga pedagang yang menjual mainan untuk anak-anak, dan kemeja, kaos, serta perlengkapan lainnya.
Padahal, di pinggiran lokasi Pasar Aksara yang habis terbakar itu, Pemerintah Kota Medan memasang spanduk agar masyarakat tidak berada di radius 30 meter, karena gedung tersebut berpotensi roboh.
Himbauan tersebut untuk menjaga keselamatan warga agar tidak terjadi musibah, karena Pasar Aksara itu sebagian sudah roboh.
Sementara, pedagang Pasar Aksara yang menjadi korban kebakaran pada Selasa (12/7) berencana membuat posko untuk mendata jumlah pedagang dan kerugian yang diderita akibat peristiwa tersebut.
Pasar tradisional dua lantai itu memiliki 720 kios yang terdiri dari 320 kios di lantai dua yang memperjualbelikan kain, sepatu, dan emas.
Sedangkan di lantai satu berjumlah 400 kios dan stan yang memperdagangkan berbagai jenis ikan, daging, makanan, tas, dan barang pecah belah.
Selama ini, pedagang tradisional sering mengalami kebingungan setelah mengalami bencana kebakaran, termasuk dalam memperjuangkan aspirasinya untuk mendapatkan bantuan atau lokasi usaha baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016