Rantauprapat, Sumut, 15/7 (Antara) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab kecelakaan tabrakan beruntun tiga bus di Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang menyebabkan tujuh korban meningal.

Koordinator Tim Investigasi Pusat KNKT, IIC Leksono, di Rantauprapat, Jumat, mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data-data dilokasi kecelakaan dan data dari Polres Labuhanbatu.

"Kami kesini untuk mengambil data yang dianggap perlu yakni data kendaraan, data lapangan, wawancara dengan saksi dan meninjau prasarana jalan," katanya.

Menurut dia, dari hasil pengumpulan data nantinya, akan periksa secara objektif maupun di uji ke laboratorium di Jakarta, untuk direkomendasikan ke Dinas Perhubungan, Kepolisian, DPR, maupun ke Perusahaan otomotif.

Pihaknya, belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan bus itu kepada publik disebabkan oleh faktor manusia, faktor kendaraan ataupun kesalahan prosedur hingga penyelidikan dan uji laboratorium selesai.

"Saat ini kami belum menyimpulkan, penyebab kecelakan bus maut tersebut, kita tunggu saja dalam dua minggu kedepan," katanya.

Menurutnya, hasil tersebut penting, untuk keselamatan dan antisipasi bahaya agar meminimalisir kecelakaan terulang bagi moda transportasi.

Sebelumnya, kecelakaan melibatkan tiga bus penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) di Jalinsum kilometer 320-321 Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Rabu (13/7) pukul 04.00 WIB pagi.

Akibat kecelakaan itu, 4 orang dinyatakan tewas ditempat dan 3 orang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Nur`aini-Kota Pinang dan 22 orang penumpang luka berat dan ringan.

Tabrakan beruntun itu melibatkan Bus Makmur BK 7186 DE, Bus Pembangunan Semesta BK 7732 DF dan Bus ALS BK 7941 DG. 

Pewarta: Kurnia Hamdani

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016