Labuhanbatu Selatan, 8/6 (Antarasumut) - Memasuki akhir triwulan kedua tahun anggaran 2016 seluruh desa di Kab. Labusel belum mencairkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Pencairan dana tersebut terganjal akibat banyaknya desa yang belum menuntaskan RPJMDes dan RKPDes.
Kepala Desa Perlabian, Kec. Kampungrakyat, Irham yang dikonfirmasi, Rabu siang mengatakan, sampai kini APBDes tahap pertama yakni 60 persen dari total anggaran asih belum terealisasi sama sekali.
Terhambatnya pencairan itu menurutnya disebabkan sebagian besar desa belum merampungkan perencanaan pembangunan desa yang disusun secara partisipatif dalam RPJMDes dan RKPDes.
"Sebagian kesalahannya memang pada desa, karena lamban menyelesaikan RKPDes dan RPJMDes. Selain itu kemarin ada beberapa kali perubahan sistem dan peraturan, sehingga cukup membingungkan. Tapi sekarang sudah tidak ada masalah, karena sudah diperbaiki," katanya.
Akibat APBDes belum cair, para perangkat desa di desanya sejak Januari lalu hingga kini belum menerima honor.
Tidak hanya itu, sejumlah program kerja yang direncanakan sampai sekarang pun belum dapat direalisasikan. "Hingga kini kami masih menunggu proses realisasi anggaran tersebut," katanya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PM-Pemdes) Pemkab Labusel, Arsan Nasution yang dikonfirmasi mengakui keterlambatan tersebut.
Menurutnya, saat ini APBDes masing-masing desa sedang dievaluasi pada tingkat kecamatan dan dalam waktu dekat diperkirakan akan terealisasi.
Beberapa desa sudah menyerahkan APBDes dan mengajukan pencairan untuk tahap pertama sebesar 60 persen dari total anggaran masing-masing desa.
"Kalau mengenai dananya tidak ada masalah, karena sudah ada di Dinas Pendapatan. Untuk APBDes tahap kedua sebesar 40 persen diperkirakan realisasi pada Agustus mendatang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016