Medan, 26/5 (Antara) - Harga gula pasir di pasar Medan terus naik menjelang Puasa Ramadhan atau paling murah sudah mencapai Rp15.000 per kg di tingkat grosir.


"Harga gula memang terus naik karena harga tebus dari pemasok juga naik dengan berbagai alasan, termasuk produksi gula di dalam negeri yang tidak banyak," ujar M. Siddiq, pemilik grosir sembilan bahan pokok (sembako) di kawasan Pasar Simpang Limun, Medan, Kamis.


Harga di grosir sudah Rp15.000 sehingga mungkin di kedai/kios Rp16.000 per kg. Harga gula di pasar Medan sebelumnya paling tinggi Rp14.000 per kg.


Menurut dia, meski harga naik, permintaan tetap saja tinggi yang diduga kuat akibat gula itu memang merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan bertambahnya konsumsi gula di Ramadhan.


"Meski harga mahal, tetapi stok gula banyak kok. Saya minta berapa aja ke distributor selalu ada," ucapnya.


Kepala Perum Bulog Sumut, Fatah Yasin mengaku ada kenaikan harga gula di pasar Kota Medan dan sekitarnya.


Bulog, kata dia, sudah melakukan operasi pasar bekerja sama dengan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI.


"Gulanya memang milik PT PPI, tetapi kalau dibutuhkan Bulog juga bisa menambah volume OP," imbuhnya.


General Manager PT. PPI Sumut, Aswardi menyebutkan, OP gula sudah dilakukan sejak 18 Mei 2016 mulai di kantor instansi dan dilanjutkan di sejumlah pasar tradisional.


"OP masih dilanjutkan hingga `H-10` Idul Fitri. Ada stok minimal sekitar 400 ton gula pasir yang siap di OP-kan," ujarnya.


PPI menjual gula pasir itu seharga Rp12.000 per kg dengan ketentuan satu orang konsumen hanya boleh membeli dua kg gula.


"Kebijakan pembatasan pembelian konsumen dilakukan manajemen agar gula OP itu tidak disalahgunakan dan gula murah itu bisa didapat secara merata di tengah masyarakat," tutur Aswardi.


OP gula dimaksudkan untuk menambah pasokan salah satu bahan pokok itu di tengah masyarakat dengan harapan bisa menekan gejolak kenaikan harga secara tidak wajar dampak permintaan yang meningkat mendekati Puasa Ramadhan.


Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016