Medan, 25/5 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo membagikan masker penutup mulut kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) di sejumlah kecamatan di daerah itu untuk mengatasi pengaruh debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung yang terus berterbangan.


"Debu cukup banyak dan jangan sampai mengganggu aktivitas para pelajar untuk pergi ke sekolah," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan yang dihubungi dari Medan, Sumatera Utara, Rabu malam.


Apalagi, menurut dia, selama empat hari terakhir bahan material yang berasal dari luncuran awan panas erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi dan membahayakan masyarakat.


Ia menjelaskan, masker tersebut merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, Dinas Pendidikan dan instansi pemerintah lainnya.


Bahkan, alat penutup bagian mulut hingga ke hidung itu, berfungsi mengatasi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) dan batuk-batuk akibat debu Sinabung.


"Para pelajar SD, SMP dan SMA di Kota Berastagi harus mengenakan masker pergi ke sekolah," katanya.


Selain itu, pelajar SD Negeri 040480 Desa Sukandebi,Kecamatan Namantran, SD Negeri 040482 Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, SD Negeri Kecamatan Merdeka dan SD Negeri Kecamatan Berastagi juga harus mengenakan masker.


Selain itu, gedung sekolah, halaman rumah warga dan sejumlah jalan raya di Kabupaten Karo ditutupi debu vulkanik berwarna hitam campur abu-abu yang cukup tebal.


"Jika hujan turun debu vulkanik Sinabung itu akan berobah menjadi lumpur dan mengganggu arus lalu lintas," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.


Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi pada Selasa, pukul 10.19 WIB yang menyebarkan awan panas.


Ketika dihubungi Antara di Medan, Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Sinabung M Nurul Asrori mengatakan, dalam erupsi itu Sinabung menyemburkan awan panas yang meluncur ke arah selatan dan tenggara sejauh 1.000 meter.


Ke arah timur, awan panas tersebut meluncur hingga 2.500 meter.


Namun pihaknya tidak mengukur ketinggian kolom abu vulkanik yang menyembur ketika erupsi tersebut berlangsung. "Ketinggian tidak terbaca karena tertutup kabut," katanya.


Petugas PVMBG Pos Sinabung belum mendeteksi adanya erupsi susulan dari gunung berapi itu.  

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016