Seirampah, Sumut, 1/4 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, bertekad terus bekerja keras dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi warga, diantaranya diwujudkan melalui "Gerakan Budaya Membaca".
"Gerakan itu tidak hanya melibatkan pelajar tetapi pemerintah dan juga masyarakat. Gerakan ini merupakan respon Serdang Bedagai atas seruan Mendikbud Anies Baswedan untuk menyediakan waktu membaca di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik di Seirampah, Jumat.
Ia mengatakan, Gerakan Budaya Membaca yang sudah dideklarasikan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kemitraan Pemkab Serdang Bedagai dengan USAID Prioritas.
Para guru dan kepala sekolah mitra telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program USAID Prioritas dalam menerapkan praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, dan budaya baca.
"Untuk hasil yang akan dicapai nantinya yakni semakin baik keterampilan membaca siswa, semakin banyak pula informasi yang didapat sehingga semakin besar kemungkinan berhasil dalam belajar," katanya.
Sementara itu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, pihaknya bersama USAID Prioritas telah berkolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan yang saat ini telah memasuki tahun ke-2.
"Walau masih terbilang baru tetapi sinergitas ini sudah memberikan perubahan yang menuju inovasi mutu pendidikan di Serdang Bedagai seperti yang kita harapkan bersama," katanya.
Kebijakan yang dilakukan USAID Prioritas dengan program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) atau yang sekarang disebut dengan istilah guru pembelajaran adalah program yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan.
"Sekarang melalui program buku berjenjang dengan target capaian anak-anak kita di kelas 1, 2, dan kelas 3 di 160 sekolah nonmitra dan 16 sekolah mitra," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/I023/I023) 01-04-2016 21:57:46
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
"Gerakan itu tidak hanya melibatkan pelajar tetapi pemerintah dan juga masyarakat. Gerakan ini merupakan respon Serdang Bedagai atas seruan Mendikbud Anies Baswedan untuk menyediakan waktu membaca di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Serdang Bedagai Joni Walker Manik di Seirampah, Jumat.
Ia mengatakan, Gerakan Budaya Membaca yang sudah dideklarasikan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kemitraan Pemkab Serdang Bedagai dengan USAID Prioritas.
Para guru dan kepala sekolah mitra telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari program USAID Prioritas dalam menerapkan praktik yang baik dalam pembelajaran, manajemen sekolah, dan budaya baca.
"Untuk hasil yang akan dicapai nantinya yakni semakin baik keterampilan membaca siswa, semakin banyak pula informasi yang didapat sehingga semakin besar kemungkinan berhasil dalam belajar," katanya.
Sementara itu, Bupati Serdang Bedagai Soekirman mengatakan, pihaknya bersama USAID Prioritas telah berkolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan yang saat ini telah memasuki tahun ke-2.
"Walau masih terbilang baru tetapi sinergitas ini sudah memberikan perubahan yang menuju inovasi mutu pendidikan di Serdang Bedagai seperti yang kita harapkan bersama," katanya.
Kebijakan yang dilakukan USAID Prioritas dengan program MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) atau yang sekarang disebut dengan istilah guru pembelajaran adalah program yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan.
"Sekarang melalui program buku berjenjang dengan target capaian anak-anak kita di kelas 1, 2, dan kelas 3 di 160 sekolah nonmitra dan 16 sekolah mitra," katanya. ***4***
(T.KR-JRD/B/I023/I023) 01-04-2016 21:57:46
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016