Tebing Tinggi,25/3(antarasumut)- Mantan pemain Persatuan Sepak Bola Tebing Tinggi Sekitarnya (PSKTS) angkatan 87-88 akan melaksanakan pertandingan "rasa prihatin" sabtu (26/3) dilapangan Brimob atas stadion Kp.Durian tempat mereka dilahirkan menjadi kasus sengketa yang tidak berkesudahan.

Para pemain yang akan melakukan pertandingan tersebut diantaranya Ansyari Lubis,Syafril Nasution,Yoto,Hamdan,Suriono,Lie Chiang Hai,Supriatman,Usman dan lainnya,mereka merupakan pemain-pemain yang membawa nama Tebing Tinggi ke level nasional 4 besar pada kejuaraan Suratin Cup.

Dari prestasi yang mereka lakukan,akhirnya mereka direkrut menjadi pemain nasional seperti Ansyari Lubis dan bahkan menjadi permain terbaik dan termahal di Indonesia,sementara rekan-rekan seangkatan bermain pada klub Galatama diberbagai daerah.

Ismail salah seorang pemain yang menggagas pertandingan "rasa prihatin" ini mengatakan, kami ini berlatih dan berprestasi dari Stadion Kp.Durian ini, dan memperoleh pekerjaan seperti saat ini juga dari hasil sepakbola,kini tempat kami digodok jadi silang sengketa yang tidak berkesudahan.

Kami benar-benar sangat prihatin melihat kondisi lapangan tersebut saat ini,tidak sedikit bintang-bintang sepakbola Nasional lahir dari lapangan ini, sebut saja Ramlan Yatim,Ramli Yatim,Taufik Lubis,Effendi Marico,Nasib Rayadi,Suheri sampai pada angkatan kami ada Ansyari Lubis,Syafril Nasution dan lain-lainnya. 

Menurut Ismail eks Back PSKTS ini, lawan tanding reuni tersebut adalah para senior mereka diantaranya Nasib Rayadi,Sabda Lumban Toruan,Syamsul Lubis, Jamal Makmur, Supriyatmin dan lain-lainnya mereka bergabung.

Sebagai atlit pesepakbola Kami sungguh merasa prihatin dan menyedihkan sekali melihat kondisi stadion Kp.Durian, dan ini yang menjadikan ide melakukan pertandingan reuni ini,kami ini putra-putra Tebing Tinggi ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan sepakbola Tebing Tinggi,ujar Ismail.

Untuk itu Ismail berharap melalui pertandingan Reuni ini ingin menggugah Pemerintah Kota,DPRD dan orang-orang yang mengseketakan satdion tersebut mau menyadari dan memahami kalau stadion itu punya sejarah panjang sejak jaman penjajah hingga merdeka.

Kami dahulunya punya Manajer Ir.H.Abd.Hafiz Hasibuan, gak banyak cakap atau komentar, yang penting baginya rajin berlatih dan nanti akan berprestasi, itu menjadi sebuah kenyataan,lebih unik lagi yang ngurus kami tak banyak orang hanya 8 orang saja,tetapi kami bisa bermain di Istora Senayan 

Dengan pertandingan ini diharapkan Sepakbola di Tebing Tinggi akan bangkit kembali sejaman keemasannya,dan potensi pemain sepakbola sangat banyak di Tebing Tinggi, tinggal yang ngurusnya belum ada,ujar Ismail sedih. 






Pewarta: Dhani Elison

Editor : Dhani Elison


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016