Dairi, 21/2 (Antarasumut) - Peringatan hari peduli sampah nasional 2016 di Dairi, komunitas pecinta alam Khatulistiwa Dairi dan beberapa komponen lainnya melakukan pendidikan dan pengkaderan terhadap calon duta-duta peduli lingkungan di Dairi, di kawasan Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, Dairi, Minggu.

Ketua Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 Kabupaten Dairi, Hendra Mulyadi mengatakan, selama dua hari kegiatan berlangsung melalui aksi pungut sampah. Menurutnya, secara keseluruhan sampah merupakan plastik bekas air mineral kemasan.

"Kita sangat mengharapkan kepada masyarakat dan pengunjung wisata untuk menerapkan gaya hidup sadar sampah," katanya.

Program tersebut telah menjadi agenda nasional terkait kantung plastik berbayar, pada beberapa kota telah menerapkan peraturan tersebut. 

Contoh lainnya dengan memilih menggunakan botol minuman permanen. Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh Ruben Petrus Napitupulu, selaku koordinator lapangan gerakan tersebut. 

"Komposisi sampah yang terkumpul, organik 20 persen, plastik 60 persen, gelas/kaca 5 persen, lain-lain 15 persen,” tambahnya.

Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Leonardus Sihotang, di TWI Sitinjo, menutup kegiatan tersebut serta memberikan kartu gratis masuk TWI Sitinjo seumur hidup kepada seluruh relawan Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, sebagai wujud apresiasi dari Disbudparpora.

"Inilah bentuk apresiasi kami terhadap rekan-rekan yang peduli dengan lingkungan hidup. Kami sangat menghargai ini dan kami sadari bahwa kebersihan itu salah satu syarat mutlak untuk menunjang dunia pariwisata khususnya di Dairi," katanya.

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016