Medan, 6/3 (Antara) -Nilai ekspor pulp atau bubur kertas Sumut ke Republik Rakyat Tiongkok awal tahun 2016 sudah naik 20,10 persen menjadi 8,808 juta dolar AS.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Minggu mengatakan, pada Januari 2015, nilai ekspor pulp Sumut masih 7,334 juta dolar AS, sementara pada periode sama 2016 naik menjadi 8,808 juta dolar AS.
Kenaikan devisa atau nilai ekspor, kata dia, dipicu volume dan harga penjaualan pulp yang naik.
Tentu saja, ujar Wien, kenaikan ekspor pulp itu menggembirakan karena selain pulp termasuk andalan ekspor Sumut juga karena menambah besar devisa dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) itu.
Pada Januari 2016, ujar dia, nila total ekspor Sumut ke RRT sudah naik 27,27 persen dari periode sama 2016 atau mencapai. 48,848 juta dolar AS.
Selaian pulp, ekspor Sumut ke RRT antara lain berupa produk lemak, minyak hewan/nabati, produk kimia, serta karet dan barang dari karet.
"Cuma khusus karet dan barang dari karet mengalami penurunan di 2016," katanya.
Manager Social Capital PT.Toba Pulp Lestari, Tbk, Tagor Manik, mengakui, ekspor terbesar hasil pulp perusahaan itu adalah ke RRT.
"Saya tidak ingat pasti berapa ekspor di Januari khususnya ke RRT.Tetapi ekspor terbesar pulp Tobapulp (PT.Toba Pulp Lestari,Tbk) memang masih terbesar ke RRT," katanya.
Dia menyebutkan, tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan produksi pulp tidak jauh berbeda dengan angka 2015 yang di sekitaran 180.000 hingga 190.000 ton.
Produksi, kata dia, memang masih tetap di bawah kapasitas produksi pabrik yang 240.000 ton karena permintaan dan harga jual pulp juga masih belum pulih setelah turun dampak krisis global.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Minggu mengatakan, pada Januari 2015, nilai ekspor pulp Sumut masih 7,334 juta dolar AS, sementara pada periode sama 2016 naik menjadi 8,808 juta dolar AS.
Kenaikan devisa atau nilai ekspor, kata dia, dipicu volume dan harga penjaualan pulp yang naik.
Tentu saja, ujar Wien, kenaikan ekspor pulp itu menggembirakan karena selain pulp termasuk andalan ekspor Sumut juga karena menambah besar devisa dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) itu.
Pada Januari 2016, ujar dia, nila total ekspor Sumut ke RRT sudah naik 27,27 persen dari periode sama 2016 atau mencapai. 48,848 juta dolar AS.
Selaian pulp, ekspor Sumut ke RRT antara lain berupa produk lemak, minyak hewan/nabati, produk kimia, serta karet dan barang dari karet.
"Cuma khusus karet dan barang dari karet mengalami penurunan di 2016," katanya.
Manager Social Capital PT.Toba Pulp Lestari, Tbk, Tagor Manik, mengakui, ekspor terbesar hasil pulp perusahaan itu adalah ke RRT.
"Saya tidak ingat pasti berapa ekspor di Januari khususnya ke RRT.Tetapi ekspor terbesar pulp Tobapulp (PT.Toba Pulp Lestari,Tbk) memang masih terbesar ke RRT," katanya.
Dia menyebutkan, tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan produksi pulp tidak jauh berbeda dengan angka 2015 yang di sekitaran 180.000 hingga 190.000 ton.
Produksi, kata dia, memang masih tetap di bawah kapasitas produksi pabrik yang 240.000 ton karena permintaan dan harga jual pulp juga masih belum pulih setelah turun dampak krisis global.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016