Gunungsitoli, 3/3 (Antarasumut) - Ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD Kota Gunungsitoli dari komisi III melakukan monitoring pembangunan dermaga penyeberangan RoRo di Desa Siwalumbanua, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Rabu kemarin.

DPRD Kota Gunungsitoli menemui sejumlah kejanggalan pada proyek pembanguan dermaga penyeberangan RoRo berbiaya Rp 82 milliar yang dikerjakan oleh PT.Mitra Perkasa Jaya sejak tahun 2015.

Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Herman Jaya Harefa, S.PdK yang ditemui dilokasi proyek memberitahu, monitoring dilakukan untuk memastikan informasi, dan laporan masyarakat tentang kejanggalan pada pelaksanaan proyek pembangunan dermaga penyeberangan RoRo di Desa Siwalumbanua.

“Karena ada informasi dan laporan masyarakat, kita langsung turun ke lapangan untuk melihat keadaan sebenarnya. Dari hasil peninjauan kita, memang ada beberapa hal kejanggalan yang kita temui, dan kita juga ingin mengetahui darimana material untuk pembangunan dermaga diambil. Kita ingin memastikan apakah material yang digunakan telah memenuhi ketentuan atau tidak,” terang Herman.

Herman juga menyesali, pihak rekanan tidak melakukan PDA test atau pengujian kekuatan daya tahan beban tiang pancang dermaga. Padahal menurut Herman, test kekuatan daya tahan beban tiang pancang sangat vital untuk menentukan berapa daya tekan tiang yang bisa memikul beban pada dermaga penyeberangan RoRo.

Menurut dia, dengan tidak dilakukannnya PDA test tersebut adalah merupakan sebuah kejanggalan, sehingga dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan yang lebih tinggi terkait pembangunan dermaga, serta melakukan konsultasi  ke Kementerian Perhubungan.
DPRD Dukung Pembanguan Dermaga RoRo

Pada kesempatan sama, Herman menegaskan, Pemerintah Kota Gunungsitoli sangat berkepentingan terhadap penyelesaian pembangunan dermaga penyeberangan RoRo, karena dermaga tersebut pengelolaannya kelak akan diserahkan kepada Pemko Gunungsitoli dan dapat menjadi harapan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Gunungsitoli kedepan.

“ Pemko Gunungsitoli, baik itu pihak eksekutif maupun legislatif saya pastikan mendukung pembangunan ini. Pembangunan ini adalah tahap dua, dan menurut informasi yang kita dapatkan dana yang telah digelontorkan sebesar Rp 64 milliar. Jika dermaga ini selesai, pasti akan berefek terhadap perekonomian penduduk setempat,” ujar Herman.

Projet Manager PT.Mitra Perkasa Jaya Tagor Tambunan yang ditemui ditempat yang sama mengakui jika pelaksanaan proyek pembangunan dermaga penyeberangan RoRo sudah sesuai prosedur.

Dia membantah, dermaga yang telah dibangun sempat ambruk beberapa waktu yang lalu, tetapi mengakui jika yang ambruk adalah perancah cor beton yang sedang dikerjakan. Dia juga membantah jika pada kejadian tersebut ada pekerja yang terluka sehingga dirawat di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli.

“Kita sudah mengerjakan proyek ini sesuai prosedur, dan tidak benar jika beberapa waktu yang lalu dermaga yang telah kita bangun ambruk. Yang ambruk kala itu hanya perancah cor beton yang sedang dikerjakan. Informasi ada pekerja yang terluka, itu tidak benar,” kilah Tagor Tambunan kemarin.

Pewarta: Irwanto Hulu

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016