Medan, 23/2 (Antara) - Kementerian Perhubungan diminta melakukan audit terhadap pemanfaatan mesin x-ray di Bandar Udara Kualanamu di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara yang tidak berfungsi dengan baik.


Anggota Komisi D DPRD Sumut Leonard Surungan Samosir di Medan, Selasa, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi jika mesin untuk memeriksa barang bawaan penumpang itu rusak.


"Sudah mati dua hari ini, itu informasi dari orang dalam yang dapat dipercaya," katanya.


Indikasi tidak berfungsinya mesin x-ray tersebut semakin kuat karena melihat adanya sejumlah penumpang yang bebas memasuki area check in tanpa melewati pemeriksaan.


"Kami melihat, pemeriksaan itu hanya sandiwara," kata politisi Partai Golkar tersebut.


Menurut dia, keberadaan mesin x-ray tersebut sangat penting untuk mengetahui keberadaan benda-benda yang dilarang dalam UU untuk masuk dan dibawa melalui bandara.


Mesin x-ray itu juga dimaksudkan untuk peningkatan pengamanan, serta deteksi teror dan memantau keberadaan benda berbahaya dalam keselamatan penerbangan.


"Kalau mesin itu tidak berfungsi, keamanan dan kenyamanan penumpang bisa terganggu," kata Leonard.


Karena itu, pihaknya mengharapkan adanya audit terhadap keberadaan mesin x-ray di bandara yang menggantikan operasional Bandara Polonia tersebut.


Anggota DPRD Sumut dari PKPI Jusliski Simorangkir juga mengaku melihat adanya penumpang yang memasuki area check in Bandara Kualanamu tanpa melalui pemeriksaan mesin x-ray.


Manejer Humas dan Potokoler Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto mengatakan, mesin x-ray yang berada di bagian pintu masuk itu sedang dalam perbaikan.


Perbaikan tersebut merupakan perawatan rutin agar mesin itu tetap memiliki fungsi yang baik dalam memeriksa berbagai barang bawaan penumpang.


"Itu bentuk `maintenance` (pemeliharaan), besok akan difungsikan lagi," katanya. ***4***Budi Suyanto


Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016