Medan, 22/2 (Antara) - Pemerintah harus dapat memberdayakan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah yang ada di Tanah Air karena menjadi garda terdepan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dalam dialog yang diselenggarakan salah satu stasiun radio di Medan, Senin, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Medan Rudi Zulham Hasibuan mengatakan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki berbagai produk yang cukup menarik untuk dipasarkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Namun tidak dapat dipungkiri jika kualitas pelaku UMKM di Indonesia masih sangat rendah karena pendidikan yang dimiliki juga rendah.

Karena itu, pemerintah harus dapat melakukan berbagai program dan kebijakan untuk memberdayakan pelaku UMKM agar lebih memiliki daya saing.

Jumlah orang yang terlibat dalam usaha masyarakat tersebut juga sangat banyak sesuai jumlah UMKM yang mencapai sekitar 50 juta unit.

Jika satu UMKM melibatkan tiga orang pekerja, berarti terdapat 150 juta orang yang menggantungkan hidpunya dari aktivitas usaha tersebut.

"Karena itu, UMKM harus diberdayakan, mereka garda terdepan dalam menghadapi MEA," katanya.

Bagi Kadin, kata Rudi, MEA adalah pertarungan terbuka dalam memasarkan berbagai produk yang ada di negara Asia Tenggara tersebut.

Indonesia memang berpeluang menjadi negara terbesar dalam menghasilkan produk, tetapi juga tidak bisa dibantah bakal menjadi target pasar terbesar.


Karena itu, negara-negara lain di ASEAN sangat tertarik dengan MEA disebabkan merasa memiliki target pasar yang menarik yakni Indonesia.


Agar tidak hanya menjadi target, pemerintah harus meningkatkan kualitas berbagai sektor usaha, terutama UMKM agar mampu menghadirikan produk yang kualitas, menarik dalam kemasan, bersaing dalam harga, dan mumpuni dalam pemasaran. ***3***

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Ribut Priadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2016