Binjai, Sumut, 31/12 (Antara) - Dua sekolah yang ada di Kota Binjai yakni SD Negeri 028230 Binjai Utara dan SMP Negeri 9 Binjai Selatan meraih penghargaan Adiwiyata Nasional tahun 2015 karena dinilai berperan aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
"Kita merasa bangga dua sekolah daerah ini berhasil meraih Adiwiyata Nasional," kata Penjabat Wali Kota Binjai Riadil Akhir Lubis di Binjai, Kamis.
Penghargaan Adiwiyata Nasional tersebut diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Riadil Akhir Lubis menyampaikan selamat dan penghargaan kepada para guru dan siswa dari dua sekolah itu atas penghargaan yang diraih.
Pihaknya berharap agar kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup bisa terus ditumbuhkan sehingga menjadi kebiasaan atau perilaku sehari- hari.
"Keberhasilan yang diraih ini hendaknya juga bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada di daerah ini," katanya.
Pihaknya berjanji akan datang ke dua sekolah itu untuk memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa dan melihat langsung tentang cara pelestarian lingkungan yang telah dilakukan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Aspian mengatakan, penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang berbudaya lingkungan.
Upaya itu dilakukan dengan keberadaan pendidik dan siswa yang bersinerji umtuk berbudaya lingkungan seperti membuang sampah di tempat yang disediakan, mengolah sampah menjadi kompos, dan melakukan daur ulang sampah.
Kepala SMP Negeri 9 Edi Saputra mengatakan, di sekolahnya setiap hari Sabtu para siswa mempunyai kegiatan mencacah sampah untuk diolah menjadi kompos.
Kompos ng dihasilkan yatersebut digunakan di kebun pembibitan milik sekolah, tetapi ada yang dijual kepada para petani di sekitar sekolah dengan harga Rp5.000 per kemasan lima kg. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Kita merasa bangga dua sekolah daerah ini berhasil meraih Adiwiyata Nasional," kata Penjabat Wali Kota Binjai Riadil Akhir Lubis di Binjai, Kamis.
Penghargaan Adiwiyata Nasional tersebut diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Riadil Akhir Lubis menyampaikan selamat dan penghargaan kepada para guru dan siswa dari dua sekolah itu atas penghargaan yang diraih.
Pihaknya berharap agar kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup bisa terus ditumbuhkan sehingga menjadi kebiasaan atau perilaku sehari- hari.
"Keberhasilan yang diraih ini hendaknya juga bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada di daerah ini," katanya.
Pihaknya berjanji akan datang ke dua sekolah itu untuk memberikan apresiasi kepada para guru dan siswa dan melihat langsung tentang cara pelestarian lingkungan yang telah dilakukan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Aspian mengatakan, penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang berbudaya lingkungan.
Upaya itu dilakukan dengan keberadaan pendidik dan siswa yang bersinerji umtuk berbudaya lingkungan seperti membuang sampah di tempat yang disediakan, mengolah sampah menjadi kompos, dan melakukan daur ulang sampah.
Kepala SMP Negeri 9 Edi Saputra mengatakan, di sekolahnya setiap hari Sabtu para siswa mempunyai kegiatan mencacah sampah untuk diolah menjadi kompos.
Kompos ng dihasilkan yatersebut digunakan di kebun pembibitan milik sekolah, tetapi ada yang dijual kepada para petani di sekitar sekolah dengan harga Rp5.000 per kemasan lima kg. ***4***
Editor : Ribut Priadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015