Oleh Evalisa Siregar
Medan, 1/7 (Antara) - Inflasi Sumatera Utara di Juni 2015 turun/melemah atau tinggal 0,84 persen dari Mei yang sempat mencapai 1,02 persen .
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu, mengatakan, inflasi di Juni itu bahkan lebih rendah dari posisi April yang sebesar 0,89 persen.
Meski sudah turun, angka inflasi Sumut itu masih di atas angka nasional yang sebesar 0,54 persen.
Menurut dia, masih tingginya inflasi akibat harga berbagai barang masih tinggi.
Di Medan yang inflasinya 0,77 persen misalnya dipicu harga cabai merah yang naik 18,99 persen, bawang merah meningkat 6,89 persen, daging ayam ras 7,39 persen, beras dan gula pasir yang masing-masing naik 0,89 persen dan 3,46 persen.
"Inflasi yang masih tinggi itu juga akibat seluruh kota yang dijadikan IHK (indeks harga konsumen) mengalami inflasi," katanya.
Kalau Medan, inflasi sebesar 0,77 persen, maka Pematangsiantar mencapai 1,44 persen, Sibolga 1,36 persen dan Padangsidempuan 0,48 persen.
Sumut, kata dia, memang mulai mengalami inflasi sejak April setelah Januari hingga Maret masih deflasi.
Wien menjelaskan, bukan hanya di Sumut yang terus mengalami inflasi, tetapi hampir di semua provinsi.
Di Sumatera, dari 23 kota yang dijadikan IHK, sebanyak 22 daerah mengalami inflasi dengan tertinggi bahkan di Pematangsiantar, Sumut sebesar 1,44 persen
Wien berharap, mudah-mudahan inflasi terus bisa ditekan walau ada kemungkinan bisa naik lagi karena ada momentum menghadapi Idul Fitri.
Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, Difi A Johansyah menyebutkan, TPID terus melakukan berbagai tindakan untuk menekan angka inflasi.
Mulai menjaga ketersediaan di pasar, melakukan pengawasan hingga menggelar operasi pasar dan pasar murah terhadap berbagai barang kebutuhan.
Angka inflasi 2015 diharapkan lebih rendah dari 2014 dan 2013. yang masih besar yakni 8,17 persen dan 10,18 persen.***3***
(T.E016/C/Suparmono/Suparmono) 01-07-2015 13:06:49
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
Medan, 1/7 (Antara) - Inflasi Sumatera Utara di Juni 2015 turun/melemah atau tinggal 0,84 persen dari Mei yang sempat mencapai 1,02 persen .
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu, mengatakan, inflasi di Juni itu bahkan lebih rendah dari posisi April yang sebesar 0,89 persen.
Meski sudah turun, angka inflasi Sumut itu masih di atas angka nasional yang sebesar 0,54 persen.
Menurut dia, masih tingginya inflasi akibat harga berbagai barang masih tinggi.
Di Medan yang inflasinya 0,77 persen misalnya dipicu harga cabai merah yang naik 18,99 persen, bawang merah meningkat 6,89 persen, daging ayam ras 7,39 persen, beras dan gula pasir yang masing-masing naik 0,89 persen dan 3,46 persen.
"Inflasi yang masih tinggi itu juga akibat seluruh kota yang dijadikan IHK (indeks harga konsumen) mengalami inflasi," katanya.
Kalau Medan, inflasi sebesar 0,77 persen, maka Pematangsiantar mencapai 1,44 persen, Sibolga 1,36 persen dan Padangsidempuan 0,48 persen.
Sumut, kata dia, memang mulai mengalami inflasi sejak April setelah Januari hingga Maret masih deflasi.
Wien menjelaskan, bukan hanya di Sumut yang terus mengalami inflasi, tetapi hampir di semua provinsi.
Di Sumatera, dari 23 kota yang dijadikan IHK, sebanyak 22 daerah mengalami inflasi dengan tertinggi bahkan di Pematangsiantar, Sumut sebesar 1,44 persen
Wien berharap, mudah-mudahan inflasi terus bisa ditekan walau ada kemungkinan bisa naik lagi karena ada momentum menghadapi Idul Fitri.
Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, Difi A Johansyah menyebutkan, TPID terus melakukan berbagai tindakan untuk menekan angka inflasi.
Mulai menjaga ketersediaan di pasar, melakukan pengawasan hingga menggelar operasi pasar dan pasar murah terhadap berbagai barang kebutuhan.
Angka inflasi 2015 diharapkan lebih rendah dari 2014 dan 2013. yang masih besar yakni 8,17 persen dan 10,18 persen.***3***
(T.E016/C/Suparmono/Suparmono) 01-07-2015 13:06:49
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015