Balige, Sumut, 21/5 (Antara) - Pembangunan jaringan sepanjang 200 meter di Desa Sihail-hail, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan upaya khusus pencapaian swasembada pangan di daerah yang terletak di pinggir Danau Toba tersebut.

"Pembangunan jaringan irigasi ini merupakan langkah konkrit pemerintah dalam mendukung peningkatan produksi tanaman pangan dan menghindari masalah kekeringan guna percepatan program swasembada pangan," kata Pelaksana Tugas Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu di Balige, Kamis.

Selama ini, kekeringan menjadi permasalahan utama di beberapa wilayah sentra produksi tanaman pangan di Toba Samosir, khususnya padi, jagung dan kedelai.

Saat ini, luas lahan pertanian sawah di Toba Samosir sekitar 22.685 hektare yang didukung ketersediaan air mencukupi serta iklim yang sesuai untuk pengembangan berbagai komoditi tanaman pangan serta hortikultura lainnya.

Pembangunan infrastruktur penunjang proses produksi menjadi salah satu prioritas di awal pelaksanaan program guna percepatan swasembada pangan tiga tahun ke depan oleh pemerintah.

Dengan melibatkan dukungan dan kerja sama lintas kementerian, instansi pusat dan daerah, termasuk TNI dalam pengawalan dan pendampingan, pembangunan infrastruktur jaringan irigasi diharapkan akan sesuai dengan peruntukan dan kemanfaatannya bagi masyarakat.

Secara serentak, pengawalan pembangunan jaringan irigasi dilakukan di tiga daerah yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan
Untuk itu, kata Liberty, diharapkan seluruh kelompok tani penerima bantuan sosial pengembangan irigasi dan optimalisasi lahan di Toba Samosir dapat memanfaatkannya secara baik dan benar.

"Perlu dihidupkan kembali semangat gotong royong untuk merawat dan memelihara hasil pembangunan," katanya.

Pada pencanangan upaya khusus (Upsus) pencapaian swasembada pangan Kabupaten Toba Samosir di Desa Sihail-hail, Kecamatan Balige itu, Dandim 0210/TU Letkol Inf Baginta Bangun berpesan kepada personel TNI agar benar-benar memperhatikan dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Keluhan petani terkait masalah pupuk di daerah itu harus dapat diatasi, agar tidak menjadi hambatan berarti kepada petani.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, HM Roem menambahkan, saat ini pihak TNI telah dilibatkan dalam program kedaulatan pangan di seluruh Indonesia berdampingan dengani petugas penyuluh dalam melaksanakan program pertanian bersama petani.

"Sudah menjadi program nasional, petugas penyuluh dan TNI bekerja sama dengan petani guna menyukseskan program pertanian," katanya. ***3***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa) 21-05-2015 09

Pewarta:   Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015