Medan, 18/5 (Antara) - Pemerintah Pusat terus mendorong investasi di dalam negeri mengingat ada target pembanguan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan 11 kawasan industri (KI).
"Tetapi Pemerintah Pusat tidak bisa bekerja sendiri, harus ada upaya pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota). Pemda harus kreatif karena investasi itu ada di daerah," kata Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Frengki Sibarani di Medan, Senin.
Dia mengatakan hal itu pada acara Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIP) yang digelar BKPM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut.
Selain membangun 8 KEK dan 11 industri itu, Pemerintah juga sedang mempersiapkan pembangunan pusat energi listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW) untuk bisa memenuhi kebutuhan yang pada akhirnya mampu menggerakkan roda ekonomi di seluruh Indonesia.
"Jadi investor memang harus ditarik. Acara investasi seperti GPID dan RIP yang digelar harus benar-benar dimanfaatkan," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Johan Brien, menyebutkan, sebenarnya potensi bisnis di Sumut sangat besar,
Tetapi, infrastrukturnya masih sangat kurang seperti gas.
"Kalaupun ada tambahan pasokan gas, ternyata mau dihargai mahal," katanya.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, Pemprov Sumut terus berupaya menangani krisis listrik dan gas untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga/masyarakat.
Ketersediaan listrik di Sumut diakui memang masih krisis sekitar 300 MW dari kebutuhan yang 1.700 MW, tetapi terus dibenahi.
Salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 sebesar 2 × 200 MW di Desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat yang tidak lama lagi beroperasi.
Pemprov Sumut juga siap menawarkan terus investasi di sektor energi kepada investor karena diyakini kebutuhan listrik dan gas akan terus meningkat. ***3***
(T.E016/B/T. Susilo/T. Susilo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015
"Tetapi Pemerintah Pusat tidak bisa bekerja sendiri, harus ada upaya pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota). Pemda harus kreatif karena investasi itu ada di daerah," kata Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Frengki Sibarani di Medan, Senin.
Dia mengatakan hal itu pada acara Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Regional Investment Forum (RIP) yang digelar BKPM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumut.
Selain membangun 8 KEK dan 11 industri itu, Pemerintah juga sedang mempersiapkan pembangunan pusat energi listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW) untuk bisa memenuhi kebutuhan yang pada akhirnya mampu menggerakkan roda ekonomi di seluruh Indonesia.
"Jadi investor memang harus ditarik. Acara investasi seperti GPID dan RIP yang digelar harus benar-benar dimanfaatkan," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Johan Brien, menyebutkan, sebenarnya potensi bisnis di Sumut sangat besar,
Tetapi, infrastrukturnya masih sangat kurang seperti gas.
"Kalaupun ada tambahan pasokan gas, ternyata mau dihargai mahal," katanya.
Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, Pemprov Sumut terus berupaya menangani krisis listrik dan gas untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga/masyarakat.
Ketersediaan listrik di Sumut diakui memang masih krisis sekitar 300 MW dari kebutuhan yang 1.700 MW, tetapi terus dibenahi.
Salah satunya adalah pembangunan pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu Unit 3 dan 4 sebesar 2 × 200 MW di Desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat yang tidak lama lagi beroperasi.
Pemprov Sumut juga siap menawarkan terus investasi di sektor energi kepada investor karena diyakini kebutuhan listrik dan gas akan terus meningkat. ***3***
(T.E016/B/T. Susilo/T. Susilo)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015