Medan (Antara)- Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menegaskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sudah siap dioperasikan dan berharap Presiden Joko Widodo meresmikannya sesuai rencana kunjungan kerja Presiden ke daerah itu 27 Januari 2015.

"Saat ini semua pihak sedang fokus berkoordinasi agar Pemprov Sumut bisa menyampaikan dan melaporkan kesiapan operasional KEK Sei Mangkei kepada Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno," katanya di Medan, Jumat.

Dia mengatakan itu usai pertemuan dengan Dewan Nasional KEK membahas soal perkembangan pembangunan KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun itu.

Menurut Gatot yang juga Ketua Dewan Kawasan Sumut, operasional KEK Sei Mangkei itu diharapkan diresmikan oleh Presiden Jokowi bersamaan dengan melakukan "ground breaking' sejumlah proyek di Sumut 27 Januari 2015.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut, Arsyad Lubis, mengatakan kesiapan KEK Sei Mangkei beroperasi bisa dilihat dari tiga poin utama.

Pertama, sarana infrastruktur di dalam kawasan KEK Sei Mangkei yang meliputi beberapa hal mulai lahan, listrik, air bersih, sampah dan infrastruktur jalan, sudah rampung.

Lahan yang sudah siap seluas 2.001 hektare misalnya sudah berstatus Hak Penggunaan Lahan (HPL) dimana lahan yang digunakan PT Unilever sedang dalam proses peralihan status menjadi Hak Guna Bangunan (HGB).

Sementara soal jaringan listrik, sudah masuk sebesar 5,4 megawatt (MW) dan sesuai rencana tambahan 10 MW akan masuk pada pertengahan Februari 2015.

Dia menjelaskan, PT Harkat Sejahtera sebagai perusahaan pemasok energi listrik ke PT PLN dewasa ini sedang dalam proses pemasangan jaringan.

Sedangkan kebutuhan air bersih dan drainase juga telah tersedia dan begitu juga fasilitas pemadam kebakaran yang tersedia untuk sementara dilakukan dengan bekerja sama antara pihak PT Perkebunan Nusantara 3 dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kabupaten Batubara.

"Kedua pemerintah kabupaten tersebut siap bersinergi membantu sementara pengadaan armada pemadam kebakaran di dalam kawasan KEK Sei Mangkei," ujar Arsyad.

Permasalahan penanganan sampah juga sudah teratasi dimana untuk sementara juga menggunakan tempat pembuangan akhir (TPA) Kabupaten Simalungun yang berada di Kecamatan Bandar seluas 2,5 hektare.

"Soal jalan juga sudah hampir semua selesai dikerjakan. Intinya, soal infrastruktur sudah bisa dipastikan bisa digunakan secara optimal, termasuk perkantoran untuk administrator juga sudah tersedia dan sudah ada aktivitas yang berjalan," katanya
Poin kedua yakni pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kepada administrator sudah dilakukan dengan baik, di mana sudah 65 kewenangan perizinan yang sudah berada di administrator.

"Tinggal administrator yang akan membuat skema untuk durasi waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu perizinan, termasuk berapa biayanya dan apa saja persyaratan yang dibutuhkan sejalan dengan pembenahan yang terus dilakukan secara optimal," kata Arsyad.

Hal ketiga adalah sudah ada dan siapnya Badan Usaha Pengelolaan KEK Sei Mangkei termasuk investor yakni PT Unilever dengan investasi hampir Rp2 triliun.

Bahkan, PT Unilever juga akan melakukan "commissioning".

"Jadi jelaslah, operasional KEK Sei Mangkei sudah siap beroperasi dengan satu bulan lebih awal dari yang ditetapkan Pemerintah, paling lambat 26 Februari 2015," kata Arsyad.

Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan PT Perkebunan Nasional (PTPN) III Rinaldi mengatakan, pihaknya mengundang berbagai investor untuk masuk dan berinvestasi di kawasan KEK Sei Mangkei.

"KEK Sei Mangkei sudah siap beroperasi pada 27 Januari 2015, dengan berbagai fasilitas yang ada di dalam kawasan tersebut berdasarkan PP 29 Tahun 2012 dan itu diyakini akan menarik minat investor," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015