Medan, 23/1 (Antara) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan minta pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berlokasi di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, agar secepatnya diselesaikan.

"Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius saat menghadiri penandatanganan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan PT Pelindo I di Pelabuhan Belawan," kata Dirut PT Pelindo Bambang Eka Cahyana pada temu pers di Tanjung Morawa, Jumat.

Selain itu, menurut dia, Menhub juga berpesan, jika pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung ini telah selesai dikerjakan dan dapat dikelola dengan baik, sehingga mampu meningkatkan perekonomian.

"Kemudian tarif atau biaya untuk masuk ke Pelabuhan Kuala Tanjung jangan terlalu mahal," kata Dirut Pelindo mengutip ucapan Menhub Ignasius.

Sementara, lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara yang merencanakan kawasan industri seluas 3.000 hektare.

Sehubungan itu, segala fasilitas, kelengkapan sarana dan prasarana di Pelabuhan Kuala Tanjung dapat sejajar dengan pelabuhan yang bertaraf internasional.

Posisi Pelabuhan Kuala Tanjung secara geografis berada di Perairan Selat Malaka dan berhadapan dengan Pelabuhan Klang Malaysia dan dekat dengan Port of Singapore Authority (PSA).

Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung masuk dalam cetak biru Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang tertuang dalam Keppres Nomor 26 Tahun 2012. Kuala Tanjung juga akan menjadi pelabuhan hub pertama di Indonesia.

Tahap pertama pembangunan proyek ini, pada Februari 2015 dan berlangsung selama lebih kurang 18 bulan. Diperkirakan, dana yang dikeluarkan untuk Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung akan menelan biaya sebesar Rp4 triliun.

Pelabuhan Kuala Tanjung diperkirakan akan selesai awal tahun 2018.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2015