Labuhanbatu, Sumut, 26/8 (Antara) - Angka kasus kematian ibu melahirkan dan anak baru dilahirkan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), tahun 2014 menurun, kata Hamzah Syabani Nasution dari CSSC USAID Emas di Kabupaten Labuhanbatu .

"Ya, memasuki minggu terakhir Agustus ini, angka kematian ibu tercatat sebanyak tujuh orang, dan anak 37 orang," kata Hamzah Syabani Nasution yang didampingi Ketua Forum Masyarakat Madani (FMM) Gen Emas En Pabolo Sabaruddin Marpaung di Rantauprapat, Selasa.

Menurut Hamzah, pada tahun 2012, angka kematian ibu melahirkan mencapai 33 jiwa, kematian anak bayi baru lahir 107 jiwa, sedangkan tahun 2013 kematian ibu melahirkan turun menjadi 16 jiwa dan anak baru lahir 102 jiwa.
"Pola kerjanya, FMM binaan USAID Emas mengakomodir kebutuhan ibu melahirkan dalam bentuk dampingan kepada ibu hamil beresiko tinggi, mulai dari perawatan hingga melahirkan," ujar Hamzah.

Ditambahkan bahwa keberadaan FMM sekaligus mengadvokasi masyarakat agar menggunakan fasilitas kesehatan, mengevaluasi tenaga kesehatan serta memfasilitasi kerja sama antara Puskesmas dengan dukun beranak yang memang tidak boleh melakukan persalinan.

"Dukun hanya boleh mengantarkan ke Puskesmas dan dia mendapatkan dana transport, dukun hanya boleh memandikan bayi atau mengusuk refleksi pascapersalinan. Itulah beberapa faktor penurunan angka kematian," sebutnya.

Berkat FMM dan kerja sama itu, saat ini bidan dibeberapa kecamatan telah menggunakan sistem jejaring rujukan informasi emas berfungsi agar ibu hamil akan mendapatkan informasi sehat maupun pola pemeriksaan kehamilan.

Dukungan dari pemerintah kepada FMM Gen Emas En Pabolo dan USAID Emas, kini jumlah ibu hamil yang bersalin di Puskesmas bertambah. "Tahun lalu 117 orang, sekarang hingga Juli sudah mencapai 456 orang. Ini juga upaya menekan kasus kematian ibu dan anak," tambah Sabaruddin Marpaung lagi. ***3***
(T.KR-JKG/B/Farochah/Farochah)

Pewarta: Joko Gunawan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014