Medan, 6/8 (Antara)- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara pada semester I 2014 naik 5,31 persen atau 129.382 orang dengan kontribusi terbesar dari Malaysia sebesar 55,72 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu, mengatakan, semester I tahun lalu kunjungan wisman daerah itu masih 122.854 orang yang juga didominasi wisatawan Malaysia.
"Kunjungan wisman ke Sumut tren naik terus setelah saat terjadi krisis moneter di tahun 1997/1998, kedatangan turis anjlok," katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Wien, kedatangan turis ke Sumut terbesar dari Malaysia dan Singapura.
Bahkan tahun ini, kedatangan wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok juga menjadi terbanyak ketiga setelah Malaysia dan Singpaura.
"Mudah-mudahan, kunjungan naik terus sehingga devisa Sumut dari sektor pariwisata naik," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, menyebutkan, masih perlu kerja keras untuk Sumut bisa kembali mengejar kejayaan dalam meraih kunjungan wisman yang sempat bisa di angka 500 ribuan orang sebelum terjadi krisis moneter.
"Sumut bukan saja harus meningkatan infrastruktur jalan dan memperbaiki objek wisata yang sudah ada dan mempromosikannya, tetapi juga perlu menciptakan objek wisata buatan seperti yang dibuat Singapura dan negara atau bahkan daerah lainnya," katanya.
Dewasa ini, kata Solahuddin, menjual wisata alam saja tidak cukup, karena wisatawan juga perlu suasana lain khususnya agar bisa betah tinggal lama di ibukota daerah yang dikunjungi seperti Kota Medan.
Apalagi, kata dia, dewasa ini, persaingan memperebutkan wisatawan di dalam negeri semakin ketat sehingga perlu kreativitas lebih tinggi untuk bisa menarik kunjungan wisatawan.
Solahuddin menjelaskan, selain Malaysia, Singapura dan Tiongkok, potensi wisatawan dari India juga cukup besar dengan perhitungan besarnya jumlah penduduk dan semakin membaiknya perekonomian negara itu.***2***
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Rabu, mengatakan, semester I tahun lalu kunjungan wisman daerah itu masih 122.854 orang yang juga didominasi wisatawan Malaysia.
"Kunjungan wisman ke Sumut tren naik terus setelah saat terjadi krisis moneter di tahun 1997/1998, kedatangan turis anjlok," katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ujar Wien, kedatangan turis ke Sumut terbesar dari Malaysia dan Singapura.
Bahkan tahun ini, kedatangan wisatawan dari Republik Rakyat Tiongkok juga menjadi terbanyak ketiga setelah Malaysia dan Singpaura.
"Mudah-mudahan, kunjungan naik terus sehingga devisa Sumut dari sektor pariwisata naik," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut, Solahuddin Nasution, menyebutkan, masih perlu kerja keras untuk Sumut bisa kembali mengejar kejayaan dalam meraih kunjungan wisman yang sempat bisa di angka 500 ribuan orang sebelum terjadi krisis moneter.
"Sumut bukan saja harus meningkatan infrastruktur jalan dan memperbaiki objek wisata yang sudah ada dan mempromosikannya, tetapi juga perlu menciptakan objek wisata buatan seperti yang dibuat Singapura dan negara atau bahkan daerah lainnya," katanya.
Dewasa ini, kata Solahuddin, menjual wisata alam saja tidak cukup, karena wisatawan juga perlu suasana lain khususnya agar bisa betah tinggal lama di ibukota daerah yang dikunjungi seperti Kota Medan.
Apalagi, kata dia, dewasa ini, persaingan memperebutkan wisatawan di dalam negeri semakin ketat sehingga perlu kreativitas lebih tinggi untuk bisa menarik kunjungan wisatawan.
Solahuddin menjelaskan, selain Malaysia, Singapura dan Tiongkok, potensi wisatawan dari India juga cukup besar dengan perhitungan besarnya jumlah penduduk dan semakin membaiknya perekonomian negara itu.***2***
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014