Medan, 8/6 (Antara) - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sumatera Utara meminta agar pelajar Sekolah Menegah Atas yang dikirim ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait program pertukaran pelajar bisa memperkenalkan Indonesia khususnya Sumatera Utara di negara itu.
"108 pelajar dan 12 guru angkatan ke-9 yang dikirim ke berbagai sekolah di sejumlah provinsi di RRT diharapkan tidak hanya menimba ilmu tetapi juga mengenalkan Indonesia khususnya Sumut," kata Ketua Perhimpinan INTI Sumut Anwar Susanto di Medan, MInggu.
Menurut dia, pertukaran pelajar merupakan kegiatan tahunan INTI Sumut bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut yang bertujuan untuk mempererat kerja sama Indonesia-RRT sekaligus meningkatkan sumber daya manusia siswa dan guru Sumut.
Anwar yang didampingi Sekjen Perhimpunan INTI Sumut, Tomi Wistan menjelaskan, ratusan siswa Sumut yang diberangkatkan tidak hanya terdiri dari etnis Tionghoa saja, namun suku lainnya seperti Batak.
"Program pertukaran pelajar itu harus dimanfaatkan para siswa untuk belajar lebih banyak dari pendidikan yang diterapkan di RRT dan sebaliknya mengenalkan kebudayaan dan lainnya yang ada di Sumut," katanya.
Tomi menegaskan, pelepasan pelajar ke RRT itu sudah dilakukan Sabtu malam sembari menyerahkan dana beasiswa kepada sejumlah pelajar dan termasuk bantuan pendiidkan untuk anak korban Gunung Sinabung.
Wakil Konjen RRT di Medan Jiang Son Cik menyebutkan hubungan RRT-Indonesia maupun RRT-Sumut sudah cukup baik dan diharapkan bisa ditingkatkan terus.
Kegiatan pertukaran pelajar yang dilakukan INTI bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut tentunya diyakini meningkatkan hubungan baik tersebut.
Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut,Widi Admaja menyebutkan. para siswa dan guru yang dikirim ke RRT diharapkan bisa memperdalam penguasaan Bahasa MandarĂn.
Penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi bahasa internasional diharapkan bisa semakin menguatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia atau Sumut khususnya.
Salah satu pelajar SMA yang diberangkatkan ke RRT, David Reynaldo Sitorus mengaku sangat senang bisa berangkat ke RRT.
"Dengan kesempatan belajar di RRT, saya berharap, Bahasa Mandarin yang sedang saya pelajari semakin bagus,"kata siswa SMA Methodist 3 itu.
David yang asli suku Batak itu mengaku memperdalam Bahasa Mandarin agar bisa semakin mudah untuk mencari pekerjaan usai tamat kuliah atau di tengah menyelesaikan Sarjana-nya. (E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"108 pelajar dan 12 guru angkatan ke-9 yang dikirim ke berbagai sekolah di sejumlah provinsi di RRT diharapkan tidak hanya menimba ilmu tetapi juga mengenalkan Indonesia khususnya Sumut," kata Ketua Perhimpinan INTI Sumut Anwar Susanto di Medan, MInggu.
Menurut dia, pertukaran pelajar merupakan kegiatan tahunan INTI Sumut bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut yang bertujuan untuk mempererat kerja sama Indonesia-RRT sekaligus meningkatkan sumber daya manusia siswa dan guru Sumut.
Anwar yang didampingi Sekjen Perhimpunan INTI Sumut, Tomi Wistan menjelaskan, ratusan siswa Sumut yang diberangkatkan tidak hanya terdiri dari etnis Tionghoa saja, namun suku lainnya seperti Batak.
"Program pertukaran pelajar itu harus dimanfaatkan para siswa untuk belajar lebih banyak dari pendidikan yang diterapkan di RRT dan sebaliknya mengenalkan kebudayaan dan lainnya yang ada di Sumut," katanya.
Tomi menegaskan, pelepasan pelajar ke RRT itu sudah dilakukan Sabtu malam sembari menyerahkan dana beasiswa kepada sejumlah pelajar dan termasuk bantuan pendiidkan untuk anak korban Gunung Sinabung.
Wakil Konjen RRT di Medan Jiang Son Cik menyebutkan hubungan RRT-Indonesia maupun RRT-Sumut sudah cukup baik dan diharapkan bisa ditingkatkan terus.
Kegiatan pertukaran pelajar yang dilakukan INTI bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut tentunya diyakini meningkatkan hubungan baik tersebut.
Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Bahasa Tionghoa Sumut,Widi Admaja menyebutkan. para siswa dan guru yang dikirim ke RRT diharapkan bisa memperdalam penguasaan Bahasa MandarĂn.
Penguasaan Bahasa Mandarin yang sudah menjadi bahasa internasional diharapkan bisa semakin menguatkan daya saing sumber daya manusia Indonesia atau Sumut khususnya.
Salah satu pelajar SMA yang diberangkatkan ke RRT, David Reynaldo Sitorus mengaku sangat senang bisa berangkat ke RRT.
"Dengan kesempatan belajar di RRT, saya berharap, Bahasa Mandarin yang sedang saya pelajari semakin bagus,"kata siswa SMA Methodist 3 itu.
David yang asli suku Batak itu mengaku memperdalam Bahasa Mandarin agar bisa semakin mudah untuk mencari pekerjaan usai tamat kuliah atau di tengah menyelesaikan Sarjana-nya. (E016)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014