Oleh Riza Harahap



Jakarta, 1/5 (Antara) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal menegaskan, Indonesia harus mempersiapkan diri secara optimal menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai Januari 2015.

"Dengan persiapan optimal, maka Indonesia bisa mendominasi pasar ASEAN setelah diberlakukannya MEA," kata Dino Patti Djalal, di Jakarta, Kamis.

Menurut Dino, negara-negara anggota ASEAN sudah menyepakati era perdagangan bebas ASEAN mulai Januari 2015, di mana barang dan jasa yang beredar di negara-negara ASEAN bebas dari bea masuk.

Di sisi lain, tenaga kerja terampil dan profesional bisa bekerja di negara-negara anggota ASEAN.

Indonesia sebagai negara besar dengan jumlah penduduk mencapai 40 persen dari penduduk ASEAN, kata dia, harus optimistis dapat menjadi produsen terbesar di pasar ASEAN.

"Dengan persiapan optimal, maka Indonesia harus optimistis menyongsong era pasar bebas ASEAN," katanya.

Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ini menjelaskan, dalam sisa waktu sekitar tujuh bulan hendaknya Pemerintah Indonesia melakukan persiapan optimal, termasuk mengatasi hal-hal yang menjadi penghambat tumbuhnya sektor bisnis dan manufaktur di dalam negeri.

Ia mencontohkan, hal-hal yang menghambat tumbuhnya sektor bisnis dan industri seperti tarif sewa kontainer yang mahal, proses bea cukai yang lama, serta masih adanya pungutan liar.

Dino juga mengusulkan, agar Pemerintah Indonesia sudah mengidentifikasi produk-produk unggulan Indonesia untuk didorong menjadi produk kompetitif di pasar ASEAN.

"Sedangkan, produk yang belum unggul agar dibantu dengan pemberian insentif," katanya.

Ia juga mengingatkan Pemerintah Indonesia, untuk lebih intensif membangun sumber daya manusia (SDM) terampil sehingga akan lebih banyak lagi "entrepreneur" di Indonesia.

Dino juga mengusulkan, agar Pemerintah Indonesia lebih gencar lagi mensosialisasikan persiapan pemberlakukan MEA 205, sehingga pada saatnya seluruh masyarakat Indonesia sudah dan sudah siap.

Pewarta: Riza Harahap

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014