Oleh waristo

Simalungun, Sumut, 30/4 (Antara) - Masyarakat 16 desa (nagori) Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menyampaikan apresiasi dan dukungan atas keberadaan SIMTRA (Simalungun Military Training Area) di daerahnya.

Bentuk apresiasi ini disampaikan 50-an warga yang bergabung dalam forum Lembaga Peduli Pembangunan Silou Kahean saat melakukan aksi di gedung DPRD dan kantor Bupati Simalungun di Pamatang Raya, Rabu.

"Daerah kami yang semula terisolir, kini telah bisa dilalui kendaraan sehingga memudahkan akses informasi dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan warga sekitar," ungkap koordinator aksi Hotlan Purba.

Kehadiran TNI telah membuka dan memperbaiki akses jalan dan jembatan Nagori Dolok-Marobun Lokkung Kecamatan Dolok Silau, jalan Nagori Tani-Nagori Mariring Kecamatan Silou Kahean dan Raya, jalan Simanabun dan Parapat Buttu.

"Prajurit TNI juga memberikan penyuluhan anti narkoba dan AIDS kepada generasi muda, pengobatan gratis, pelatihan dasar militer dan kepemimpinan," urai Hotlan.

Karena itu kata Hotlan, masyarakat Silou Kahean meminta anggota Dewan memberikan dukungan dan mengusir oknum-oknum yang menolak keberadaan SIMTRA.

Menyikapi permintaan masyarakat, Ketua DPRD Binton Tindaon menegaskan komitmen dukungan terhadap pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan rakyat.

Hanya saja Binton mempertanyakan kelompok masyarakat yang menolak keberadaan SIMTRA karena sejauh ini tidak pernah mendengar dan menerima laporan.

"Para pangulu nagori (kepala desa) di Kecamatan Silou Kahean tidak pernah memberi laporan, dan hari ini membuat pernyataan sikap penolakan. Penolakan terhadap siapa," kata Binton.

Ketua DPRD pun mengimbau kepada masyarakat Simalungun untuk tidak menghembuskan isu-isu yang bisa merusak kekondusifan di kabupaten ini. ***1*** (T.KR-WRS/B/Suparmono/Suparmono) 30-04-2014 16:16:21

Pewarta: Waristo

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014