Oleh Evalisa Siregar

Medan, 25/2 (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun ini menargetkan produksi kedelai sebanyak 19.328 ton dari luas panen seluas 15.433 hektare.

"Tahun ini luas tanam ditargetkan 15.748 hektare, tapi panen diprediksi hanya 15.433 hektare dengan produksi 19.328 ton." kata Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara, M Roem S, di Medan, Selasa.

Target produksi kedelai di 2014 itu diakui cukup tinggi karena 2013 produksi hanya 3.163 ton dari hasil luas panen 3.080 hektare.

Selain memperluas lahan, Pemprov Sumut berupaya meningkatkan produktivitas kedelai petani.

Kalau di 2013, produktivitas masih 10,27 kwintal per hektare, maka tahun ini diharapkan bisa 12,52 kwintal per hektare.

Penanaman kedelai akan dilakukan di daerah yang sesuai untuk tanaman itu mulai Deliserdang, Langkat, Serdang Bedagai dan Tapanuli Selatan.

"Pemprov Sumut ingin produksi kedelai terus naik agar ketergantungan impor bisa ditekan,"katanya.

Perajin tempe di Medan, Budisudarno menyebutkan, rata-rata perajin menggunakan kedelai impor.

Selain karena kedelai Sumut bahkan asal Jawa tidak mampu memenuhi kebutuhan perajin, kedelai impor paling cocok untuk bahan baku tempe.

Budisudarno mengaku berharap kebutuhan kedelai di Sumut bisa terpenuhi dengan kualitas yang bagus seperti produk impor agar perajin tidak kesulitan dengan sering terjadinya lonjakan harga jual.

"Lihat saja dengan pengaruh berbagai faktor seperti nilai dolar AS menguat, harga kedelai naik,"katanya.

Sejak awal Februari, harga kedelai di Medan sudah mencapai Rp8.450 per kilogram dari awal Januari 2014 yang tercatat Rp8.275 per kilogram.

Pada awal tahun ini, harga kedelai sudah dua kali naik dari posisi akhir tahun 2013.

Menurut dia, kenaikan harga kedelai menyulitkan bisnis, karena perajin sulit menaikkan harga tempe itu mengingat daya beli cenderung stabil dengan kondisi rendah.***2***
(T.E016/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi)

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014