Oleh Imam Budilaksono
Surabaya, 13/2 (Antara) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal menegaskan dirinya 1.000 persen tidak setuju apabila wajib militer diterapkan bagi masyarakat Indonesia.
"Kita harus realistis, saya 1000 persen tidak setuju dengan wajib militer. Apabila itu terjadi, lalu siapa yang membayar masyarakat yang tidak bekerja," kata Dino dalam debat Capres konvensi Partai Demokrat, di Surabaya, Kamis.
Dino menilai angkatan bersenjata Indonesia adalah terbesar di kawasan Asia Tenggara sehingga para negara ASEAN sudah pasti ketakutan dengan kekuatan pertahanan Indonesia.
Wajib militer menurut dia hanya akan menimbulkan ketidak stabilan politik dan keamanan di tingkat kawasan karena sudah terjalin hubungan damai antar negara ASEAN.
"Wajib militer itu akan kontraproduktif dengan semangat perdamaian di tingkat kawasan. Karena apabila kebijakan itu terjadi akan membuat ketidakstabilan politik," ujarnya.
Dia menilai sebanyak 240 juta penduduk Indonesia yang ikut wajib militer akan membuat cemas negara-negara di ASEAN sehingga dikhawatirkan menimbulkan ketegangan strategis.
Menurut dia, di tingkat ASEAN sudah ada kesepakatan kerjasama pertahanan di tingkat kawasan untuk menjaga keamanan.
"Indonesia saat ini tidak punya musuh dan tidak ada negara yang dinilai sebagai musuh oleh Indonesia," tegasnya.
Dino memperkirakan wajib militer itu akan menelan biaya hingga ratusan triliun rupiah. Dana sebesar itu menurut dia seharusnya bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan rakyat, dan pertumbuhan ekonomi.
"Dana sebesar itu lebih baik untuk mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Konvensi calon presiden Partai Demokrat mengadakan debat bernegara diantara 11 peserta konvensi di Grand City Convention Hall, Surabaya pada Kamis (13/2).
Tema keamanan, pertahanan, sosial dan budaya menjadi dua topik utama yang akan dibahas dalam acara debat tersebut.
Debat itu dibagi dalam dua sesi, yaitu lima peserta di sesi pertama dan enam peserta pada sesi kedua. Sesi pertama dilaksanakan pukul 15.30-18.00 WIB, sementara untuk sesi kedua dilaksanakan pukul 19.45-22.15 WIB.
Ke 11 peserta yang bertarung itu ialah Hayono Isman, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Ali Masykur Musa, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie, dan Sinyo Harry Sarundajang. (I028)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
Surabaya, 13/2 (Antara) - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal menegaskan dirinya 1.000 persen tidak setuju apabila wajib militer diterapkan bagi masyarakat Indonesia.
"Kita harus realistis, saya 1000 persen tidak setuju dengan wajib militer. Apabila itu terjadi, lalu siapa yang membayar masyarakat yang tidak bekerja," kata Dino dalam debat Capres konvensi Partai Demokrat, di Surabaya, Kamis.
Dino menilai angkatan bersenjata Indonesia adalah terbesar di kawasan Asia Tenggara sehingga para negara ASEAN sudah pasti ketakutan dengan kekuatan pertahanan Indonesia.
Wajib militer menurut dia hanya akan menimbulkan ketidak stabilan politik dan keamanan di tingkat kawasan karena sudah terjalin hubungan damai antar negara ASEAN.
"Wajib militer itu akan kontraproduktif dengan semangat perdamaian di tingkat kawasan. Karena apabila kebijakan itu terjadi akan membuat ketidakstabilan politik," ujarnya.
Dia menilai sebanyak 240 juta penduduk Indonesia yang ikut wajib militer akan membuat cemas negara-negara di ASEAN sehingga dikhawatirkan menimbulkan ketegangan strategis.
Menurut dia, di tingkat ASEAN sudah ada kesepakatan kerjasama pertahanan di tingkat kawasan untuk menjaga keamanan.
"Indonesia saat ini tidak punya musuh dan tidak ada negara yang dinilai sebagai musuh oleh Indonesia," tegasnya.
Dino memperkirakan wajib militer itu akan menelan biaya hingga ratusan triliun rupiah. Dana sebesar itu menurut dia seharusnya bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan rakyat, dan pertumbuhan ekonomi.
"Dana sebesar itu lebih baik untuk mengentaskan kemiskinan," ujarnya.
Konvensi calon presiden Partai Demokrat mengadakan debat bernegara diantara 11 peserta konvensi di Grand City Convention Hall, Surabaya pada Kamis (13/2).
Tema keamanan, pertahanan, sosial dan budaya menjadi dua topik utama yang akan dibahas dalam acara debat tersebut.
Debat itu dibagi dalam dua sesi, yaitu lima peserta di sesi pertama dan enam peserta pada sesi kedua. Sesi pertama dilaksanakan pukul 15.30-18.00 WIB, sementara untuk sesi kedua dilaksanakan pukul 19.45-22.15 WIB.
Ke 11 peserta yang bertarung itu ialah Hayono Isman, Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Ali Masykur Musa, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie, dan Sinyo Harry Sarundajang. (I028)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014