Medan, 25/1 (Antara) - Jepang mengagumi perkembangan olahraga bela diri di Indonesia khususnya di Kota Medan bahkan mampu melahirkan atlet-atlet yang mampu mengukir prestasi di tingkat dunia.
"Perkembangan olahraga beladiri di Kota Medan cukup berkembang pesat, dan ini tentunya menggembirakan bagi kita semua," kata Ketua Beladiri Pancrase Jepang Mr Tadami Kaneko di Medan, Sabtu.
Ke depan, kata dia, sebagai atlet seni bela diri, ia berinisiatif melakukan berbagai even dan program pertukaran seni bela diri dengan sejumlah negara.
Program pertukaran atlet itu dimaksudkan sebagai upaya memantapkan tujuan perdamaian dunia.
Di dalam spirit Bushido Jepang terdapat "Rei Ni Hajimari Rei Ni Owaru yang berarti salam ketika mulai dan salam ketika telah selesai berlaga.
"Artinya, kita diajari untuk selalu kesatria. Dengan melatih fisik dan teknik, maka kita juga dapat melatih jiwa untuk tumbuh lebih berkembang," katanya.
Lebih lanjut Tadami mengatakan, selama ini ia telah melakukan pertukaran hubungan kerja sama melalui program "People to People", seperti mendirikan organisasi yang mendukung program pertukaran dan hubungan kerjavsama masyarakat antara Jepang dan Indonesia serta dengan negara-negara Asia lainnya.
Generasi sebelumnya telah berhasil mendirikan Badan Kerjasama Nasional Jepang-Indonesia atau "Japan-Indonesia People Cooperation Organization" dan saat ini juga ada "International People to People Cooperation Organization" yang melibatkan Indonesia, Jepang, Filipina dan lainnya.
Pihaknya juga telah mendukung program demontrasi pelayaran yang merupakan wujud pertukaran kebudayaan zaman kuno Jepang dan Indonesia.
Explorer Sundeck, nama yang diberikan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berlayar dari Jakarta, Malaysia, Filipina. Taiwan, Okinawa, Yakhusima, Nagoya hingga ke Tokyo.
"Program ini juga sekaligus diikutsertakan dalam memperingati 100 tahun Kota Nagoya," katanya. (KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Perkembangan olahraga beladiri di Kota Medan cukup berkembang pesat, dan ini tentunya menggembirakan bagi kita semua," kata Ketua Beladiri Pancrase Jepang Mr Tadami Kaneko di Medan, Sabtu.
Ke depan, kata dia, sebagai atlet seni bela diri, ia berinisiatif melakukan berbagai even dan program pertukaran seni bela diri dengan sejumlah negara.
Program pertukaran atlet itu dimaksudkan sebagai upaya memantapkan tujuan perdamaian dunia.
Di dalam spirit Bushido Jepang terdapat "Rei Ni Hajimari Rei Ni Owaru yang berarti salam ketika mulai dan salam ketika telah selesai berlaga.
"Artinya, kita diajari untuk selalu kesatria. Dengan melatih fisik dan teknik, maka kita juga dapat melatih jiwa untuk tumbuh lebih berkembang," katanya.
Lebih lanjut Tadami mengatakan, selama ini ia telah melakukan pertukaran hubungan kerja sama melalui program "People to People", seperti mendirikan organisasi yang mendukung program pertukaran dan hubungan kerjavsama masyarakat antara Jepang dan Indonesia serta dengan negara-negara Asia lainnya.
Generasi sebelumnya telah berhasil mendirikan Badan Kerjasama Nasional Jepang-Indonesia atau "Japan-Indonesia People Cooperation Organization" dan saat ini juga ada "International People to People Cooperation Organization" yang melibatkan Indonesia, Jepang, Filipina dan lainnya.
Pihaknya juga telah mendukung program demontrasi pelayaran yang merupakan wujud pertukaran kebudayaan zaman kuno Jepang dan Indonesia.
Explorer Sundeck, nama yang diberikan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berlayar dari Jakarta, Malaysia, Filipina. Taiwan, Okinawa, Yakhusima, Nagoya hingga ke Tokyo.
"Program ini juga sekaligus diikutsertakan dalam memperingati 100 tahun Kota Nagoya," katanya. (KR-JRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014