Langkat, 14/1 (Antara) - Sebanyak 10.415 pohon pepaya di kecamatan Sei Bingei dan kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Sumatera Utara, diserang ring spot virus yang ditularkan dari kutu daun menyebabkan daun pepaya menjadi kuning dan mengecil.
"Ada 10.415 batang pohon pepaya di Kecamatan Sei Bingei diserang virus mosaik," kata Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian Langkat, Miswandi di Stabat, Selasa.
Ia menjelaskan, "ring spot virus" yang menyerang tanaman pepaya yang sedang berbunga, akibatnya buah yang dihasilkan menjadi kecil.
Serangan virus juga membuat buah pepaya menjadi kecil dan buahnya penuh dengan bercak-bercak kuning.
Di Sei Bingei, menurut dia, "ring spot virus" merusak tanaman pepaya 3.315 batang rusak ringan, 2.450 batang rusak sedang dan 4.350 batang rusak berat, total keseluruhannya 10.115 batang.
Sementara untuk kecamatan Selesai yang rusak akibat serangan virus ini sebanyak 300 batang, sehingga totalnya 10.415 batang, katanya.
Miswandi juga mengungkapkan bahwa masalah "ring spot virus" telah menjadi perhatian di Sumatera Utara, yang kini banyak menyerang tanaman pepaya petani.
"Pengendalian virus agak sulit, jadi harus benar-benar butuh ekstra perhatian," ujarnya.
Jika yang terkena masih sedikit dua atau tiga pohon maka pencegahan yang paling cepat dengan cara dimusnahkan, namun jika sudah terkena cukup banyak harus dilakukan perawatan ekstra ketat agar bisa berbuah seperti yang diharapkan.
"Kita juga sedang berupaya untuk mengendalikan dan menyelamatkan 10.415 batang pohon pepaya petani di Sei Bingei dan Selesai sekarang ini," katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Hermanto dalam kesempatan terpisah menjelaskan bahwa, tanaman lainnya juga diserang ulat daun seperti pisang di Kecamatan Pangkalan Susu.
"Ada 2.500 rumpun pisang di Pangkalan Susu yang diserang hama daun," katanya.
Selain itu tanaman cabai juga antraknosa seluas 1,7 hektare, aphis seluas 1,6 hektare dan bercak daun coklat seluas 1,5 hektare untuk pertanaman cabai. (KR-IFZ)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Ada 10.415 batang pohon pepaya di Kecamatan Sei Bingei diserang virus mosaik," kata Kordinator Pengamat Organisme Pengganggu Hama Tanaman Dinas Pertanian Langkat, Miswandi di Stabat, Selasa.
Ia menjelaskan, "ring spot virus" yang menyerang tanaman pepaya yang sedang berbunga, akibatnya buah yang dihasilkan menjadi kecil.
Serangan virus juga membuat buah pepaya menjadi kecil dan buahnya penuh dengan bercak-bercak kuning.
Di Sei Bingei, menurut dia, "ring spot virus" merusak tanaman pepaya 3.315 batang rusak ringan, 2.450 batang rusak sedang dan 4.350 batang rusak berat, total keseluruhannya 10.115 batang.
Sementara untuk kecamatan Selesai yang rusak akibat serangan virus ini sebanyak 300 batang, sehingga totalnya 10.415 batang, katanya.
Miswandi juga mengungkapkan bahwa masalah "ring spot virus" telah menjadi perhatian di Sumatera Utara, yang kini banyak menyerang tanaman pepaya petani.
"Pengendalian virus agak sulit, jadi harus benar-benar butuh ekstra perhatian," ujarnya.
Jika yang terkena masih sedikit dua atau tiga pohon maka pencegahan yang paling cepat dengan cara dimusnahkan, namun jika sudah terkena cukup banyak harus dilakukan perawatan ekstra ketat agar bisa berbuah seperti yang diharapkan.
"Kita juga sedang berupaya untuk mengendalikan dan menyelamatkan 10.415 batang pohon pepaya petani di Sei Bingei dan Selesai sekarang ini," katanya.
Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Hermanto dalam kesempatan terpisah menjelaskan bahwa, tanaman lainnya juga diserang ulat daun seperti pisang di Kecamatan Pangkalan Susu.
"Ada 2.500 rumpun pisang di Pangkalan Susu yang diserang hama daun," katanya.
Selain itu tanaman cabai juga antraknosa seluas 1,7 hektare, aphis seluas 1,6 hektare dan bercak daun coklat seluas 1,5 hektare untuk pertanaman cabai. (KR-IFZ)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014