Medan, 3/1 (Antara) - Bahan baku penolong masih mendominasi impor Sumatera Utara atau mencapai 2,844 miliar dolar AS pada tahun 2013.
"Bahan baku penolong memberi kontribusi hingga 60,33 persen dari total impor Sumut di 2013 yang mencapai 4,714 miliar dolar AS hingga Bulan November 2013," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ateng Hartono di Medan, Jumat.
Setelah bahan baku penolong, impor terbesar lainnya dari kelompok barang konsumsi atau mencapai 1,099 miliar dolar AS dan disusul barang modal 771,027 juta dolar AS.
Dia menjelaskan, nilai impor Sumut sendiri tahun lalu itu turun 0,39 persen dari periode sama tahun 2012 yang sebesar 4,733 miliar dolar AS.
"Yang menggembirakan, impor Sumut itu didominasi oleh barang bahan baku penolong yang mengindikasikan industri masih berproduksi bagus," katanya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa mengaku pada 2013, industri masih terus berproduksi, namun masih tetap tren melemah seperti tahun 2012.
"Masalah krisis global masih terasa bahkan hingga awal 2014 ini," katanya.
Meski volume ekspor Sumut tren menguat di 2013, tetapi dinilai belum maksimal.
"Harapannya tahun ini, volume ekspor bisa digenjot lebih besar lagi dengan harga jual yang juga naik sehingga devisa juga meningkat," kata Laksamana.***2***
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014
"Bahan baku penolong memberi kontribusi hingga 60,33 persen dari total impor Sumut di 2013 yang mencapai 4,714 miliar dolar AS hingga Bulan November 2013," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ateng Hartono di Medan, Jumat.
Setelah bahan baku penolong, impor terbesar lainnya dari kelompok barang konsumsi atau mencapai 1,099 miliar dolar AS dan disusul barang modal 771,027 juta dolar AS.
Dia menjelaskan, nilai impor Sumut sendiri tahun lalu itu turun 0,39 persen dari periode sama tahun 2012 yang sebesar 4,733 miliar dolar AS.
"Yang menggembirakan, impor Sumut itu didominasi oleh barang bahan baku penolong yang mengindikasikan industri masih berproduksi bagus," katanya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adiyaksa mengaku pada 2013, industri masih terus berproduksi, namun masih tetap tren melemah seperti tahun 2012.
"Masalah krisis global masih terasa bahkan hingga awal 2014 ini," katanya.
Meski volume ekspor Sumut tren menguat di 2013, tetapi dinilai belum maksimal.
"Harapannya tahun ini, volume ekspor bisa digenjot lebih besar lagi dengan harga jual yang juga naik sehingga devisa juga meningkat," kata Laksamana.***2***
(T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2014