Rantau Prapat, 13/12 (Antarasumut) – Sejumlah warga korban banjir di lokasi pengungsian Desa Negeri Lama Seberang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu saat ini mulai terserang penyakit pascamusibah banjr yang melanda wilayah itu sejak empat hari terakhir.
Beberapa warga di Kecamatan Bilah Hilir, Jumat, menyebutka, jenis penyakit yang dominan menyerang sebagian korban banjir, di antaran gatal-gatal, ya flu dan pilek.
"Sudah ada beberapa korban banjir yang menderita sakit demam, termasuk anak-anak," kata J. Warsito.
Menurutnya, kondisi tersebut akibat lamanya permukiman mereka tergenang air banjir, sehingga rentan menimbulkan penularan berbagai jenis penyakit., termasuk berkembanbiaknya nyamuk.
Sebelumnya, sekitar tiga bulan lalu Desa Negeri Lama Seberang juga sempat dilanda banjir akibat luapan Sungai Bilah dan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur sebagian Kabupaten Labuhan Batu.
Saat ini, menurut dia, banjir selain menggenangi rumah penduduk, juga merendam sejumlah fasilitas umum, seperti jalan raya, Puskesmas dan rumah sekolah.
"Di desa ini ada puluhan kepala keluarga di Desa Negeri Lama Seberang yang terpaksa mengungsi akibat banjir," ujar Warsito.
Sementara itu, M.T Nasution, warga Desa Negeri Lama Seberang, berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat turun ke lokasi permukiman penduduk dan pengungsian untuk memberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan para koban banjir.
“Sudah banyak anak-anak yang gatal-gatal, kulitnya mulai berkudis. Kalau dugaan saya akibat airnya bercampur limbah. Nah, ini yang harus segera ditangani pemerintah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Labuhan Batu H, j Elifenida saat dimintai tanggapannya terkait keluhan warga atas serangan penyakit pascabanjir, hingga kini belum bersedia memberikan komentar seputar masalah gangguan kesehatan yang sedang dihadapi para korban banjir di Kecamatan Bilah Hilir tersebut. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
Beberapa warga di Kecamatan Bilah Hilir, Jumat, menyebutka, jenis penyakit yang dominan menyerang sebagian korban banjir, di antaran gatal-gatal, ya flu dan pilek.
"Sudah ada beberapa korban banjir yang menderita sakit demam, termasuk anak-anak," kata J. Warsito.
Menurutnya, kondisi tersebut akibat lamanya permukiman mereka tergenang air banjir, sehingga rentan menimbulkan penularan berbagai jenis penyakit., termasuk berkembanbiaknya nyamuk.
Sebelumnya, sekitar tiga bulan lalu Desa Negeri Lama Seberang juga sempat dilanda banjir akibat luapan Sungai Bilah dan tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur sebagian Kabupaten Labuhan Batu.
Saat ini, menurut dia, banjir selain menggenangi rumah penduduk, juga merendam sejumlah fasilitas umum, seperti jalan raya, Puskesmas dan rumah sekolah.
"Di desa ini ada puluhan kepala keluarga di Desa Negeri Lama Seberang yang terpaksa mengungsi akibat banjir," ujar Warsito.
Sementara itu, M.T Nasution, warga Desa Negeri Lama Seberang, berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat turun ke lokasi permukiman penduduk dan pengungsian untuk memberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan para koban banjir.
“Sudah banyak anak-anak yang gatal-gatal, kulitnya mulai berkudis. Kalau dugaan saya akibat airnya bercampur limbah. Nah, ini yang harus segera ditangani pemerintah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Labuhan Batu H, j Elifenida saat dimintai tanggapannya terkait keluhan warga atas serangan penyakit pascabanjir, hingga kini belum bersedia memberikan komentar seputar masalah gangguan kesehatan yang sedang dihadapi para korban banjir di Kecamatan Bilah Hilir tersebut. (JG)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013