Pandan, 28/10 (Antara)sumut - Pemkab Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, menerapkan  penanaman padi menggunakan teknologi System of Rice Intensification (SRI), guna meningkatkan hasil panen dengan sejumlah kemudahan bagi petani dalam pemeliharaan padi selama proses produksi.

     "Penerapan budidaya padi SRI mampu meningkatkan produksi panen dan petani tidak perlu ketergantungan pada penggunaan pupuk urea," ujar Kepala Dinas Pertanian Tapteng, Dompak Simanjuntak di Pandan. Senin.

     Menurut dia, model teknologi SRI merupakan budi daya padi hemat air, hemat pupuk dan irit penggunaan benih, dan sudah mulai dirintis di Kabupaten tersebut, serta telah sosialisasikan hingga uji coba ke petani.

     Khusus untuk pemakaian pupuk pada budi daya tanam padi SRI, para petani akan dibiasakan menggunakan pupuk organik.

     Dalam budidaya tanaman SRI sistem tanam yang biasa digunakan adalah sistem tegel 30 cm x 30 cm.

     Semakin subur tanah, akan bertmbah kaya dengan bahan organik, sehingga jarak tanam yang lebar semakin baik bagi pertumbuhan tanaman padi, yakni jarak tanam 40 cm x 40 cm atau 50 cm x 50 cm.

     "Teknologi menggunakan SRI dinilai mampu meningkatkan hasil pendapatan petani, dengan menghemat biaya produksi serta akan meningkatkan hasil panen," kata Dompak.

     Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Tapteng Iwan Sinaga menyebutkan, penerapan budidaya SRI tersebut, sangat diapresiasi oleh Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang.

     Bahkan, kata dia, saat pelaksanaan penanaman di Kecamatan Sarudik, Bupati Bonaran menyumbangkan satu ekor kerbau untuk dipotong dalam acara turun tanam serentak di daerah tersebut.

     Menurut dia, warga petani terlihat merasa sangat bersemangat menyambut penerapan teknologi pertanian modern itu, apalagi langsung dihadiri Bupati sebagai bentuk apresiasinya.

     "Petani Sarudik terlihat sangat senang bisa langsung bertatap muka dengan Bupati, sebab selama ini, belum pernah ada Kepala daerah yang turun ke wilayah tersebut," ujarnya.

     Juru bicara Pemkab Tapteng itu menambahkan, luas lahan yang akan ditanami menggunakan budidaya SRI tersebut, berkisar 100 hektare.

     Dikatakannya, kendala banjir yang sering dihadapi petani, saat ini sudah bisa diatasi, karena saluran irigasi sudah berfungsi secara normal.

     "Satu unit bendungan sudah dibangun untuk mengairi persawahan petani di wilayah tersebut," kata Iwan.(IN)

Pewarta: Imran Napitupulu

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013