Medan, 27/8 (Antara)- PT.Railink memastikan tidak memperpanjang waktu pemberlakuan harga tiket murah kereta api dari Stasiun Medan ke Bandara Kualanamu yang sebesar Rp60.000 per tiket sejak 11 Agustus 2013.
"Pemberlakuan tiket murah dalam rangka peringatan HUT RI tahun ini yang dimulai 11 Agustus akan berakhir tanggal 31 Agustus seperti rencana awal," kata CSR Manager PT.Railink Medan, Arliandy Margolang di Medan, Selasa.
Menurut dia kemungkinan besar tidak akan ada perpanjangan waktu harga murah atau kembali ke tarif normal Rp80.000 per tiket.
Dia mengatakan harga sebesar Rp80.000 per tiket itu dinilai pantas karena pembangunan dan operasional kereta itu tidak mendapat subsidi.
Menurut dia penggunaan transportasi kereta api cenderung bertambah atau sudah sekitar 60 persen dari kapasitas tempat duduk yang dijual.
Diperkirakan, jumlah penumpang akan bertambah sejalan dengan akan dioperasikannya kereta api baru buatan Korea pada September mendatang.
"Railink terus meningkatkan pelayanan agar minat penumpang menggunakan transportasi kereta zpi itu terus meningkat," katanya.
Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan di Jakarta awal Agustus menegaskan harga tiket Medan-Kualanamu sebesar Rp80.000 merupakan tarif wajar dan tidak mahal.
Perhitungan itu karena operasional kereta yang menghubungkan Stasiun Kereta Api di Medan dan Bandara Kualanamu tidak mendapatkan alokasi subsidi dari pemerintah.
"Pembangunan infrastruktur kereta api ke Kualanamu itu murni memakai dana PT KAI sehingga tentunya tidak ada subsidi," katanya.***3***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pemberlakuan tiket murah dalam rangka peringatan HUT RI tahun ini yang dimulai 11 Agustus akan berakhir tanggal 31 Agustus seperti rencana awal," kata CSR Manager PT.Railink Medan, Arliandy Margolang di Medan, Selasa.
Menurut dia kemungkinan besar tidak akan ada perpanjangan waktu harga murah atau kembali ke tarif normal Rp80.000 per tiket.
Dia mengatakan harga sebesar Rp80.000 per tiket itu dinilai pantas karena pembangunan dan operasional kereta itu tidak mendapat subsidi.
Menurut dia penggunaan transportasi kereta api cenderung bertambah atau sudah sekitar 60 persen dari kapasitas tempat duduk yang dijual.
Diperkirakan, jumlah penumpang akan bertambah sejalan dengan akan dioperasikannya kereta api baru buatan Korea pada September mendatang.
"Railink terus meningkatkan pelayanan agar minat penumpang menggunakan transportasi kereta zpi itu terus meningkat," katanya.
Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan di Jakarta awal Agustus menegaskan harga tiket Medan-Kualanamu sebesar Rp80.000 merupakan tarif wajar dan tidak mahal.
Perhitungan itu karena operasional kereta yang menghubungkan Stasiun Kereta Api di Medan dan Bandara Kualanamu tidak mendapatkan alokasi subsidi dari pemerintah.
"Pembangunan infrastruktur kereta api ke Kualanamu itu murni memakai dana PT KAI sehingga tentunya tidak ada subsidi," katanya.***3***Budi Suyanto
(T.E016/B/B. Suyanto/B. Suyanto)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013