Makassar, 24/7 (Antara) - Kredit Kepemilikan Apartemen di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku dan Papua tumbuh sekitar 21 persen.
"Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh secara signifikan di wilayah Sulampua dan khususnya Sulawesi Selatan," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Wilayah Sulampua Harymurthy Gunawan di Makassar, Rabu.
Menurut dia, pertumbuhan KPA dan KPR tersebut turut mempengaruhi besarnya pembiayaan pihak perbankan.
Mencermati hal tersebut, lanjut dia, maka dipandang perlu meninjau ulang kebijakan di sektor perbankan tersebut.
"Kalau pembiayaan terlalu banyak ke sektor properti maka akan dapat memicu kejenuhan," katanya.
Sementara di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), lanjut dia, sekitar 70 persen transaksi melibatkan UMKM. Karena itu, perlu ada dukungan pembiayaan melalui kredit kemitraan.
Khusus pertumbuhan kredit secara umum pada Juli 2013, diakui cukup melambat yakni 20,9 persen (year of year/ yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 22,4 persen (yoy).
"Kendati demikian, ekspektasi ekonomi Sulampua masih sangat tinggi, hal itu terlihat pada triwulan I 2013 yang tercatat 7,79 persen atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi ekonomi nasional yang hanya 6,02 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh secara signifikan di wilayah Sulampua dan khususnya Sulawesi Selatan," kata Deputi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Wilayah Sulampua Harymurthy Gunawan di Makassar, Rabu.
Menurut dia, pertumbuhan KPA dan KPR tersebut turut mempengaruhi besarnya pembiayaan pihak perbankan.
Mencermati hal tersebut, lanjut dia, maka dipandang perlu meninjau ulang kebijakan di sektor perbankan tersebut.
"Kalau pembiayaan terlalu banyak ke sektor properti maka akan dapat memicu kejenuhan," katanya.
Sementara di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), lanjut dia, sekitar 70 persen transaksi melibatkan UMKM. Karena itu, perlu ada dukungan pembiayaan melalui kredit kemitraan.
Khusus pertumbuhan kredit secara umum pada Juli 2013, diakui cukup melambat yakni 20,9 persen (year of year/ yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 22,4 persen (yoy).
"Kendati demikian, ekspektasi ekonomi Sulampua masih sangat tinggi, hal itu terlihat pada triwulan I 2013 yang tercatat 7,79 persen atau lebih tinggi dibandingkan ekspektasi ekonomi nasional yang hanya 6,02 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013