Medan, 15/7 (Antara) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Utara belum bisa memastikan provinsinya kelak mendapat pasokan daging yang diimpor pemerintah melalui Perum Badan Urusan Logistik untuk stabilisasi harga pasar pada sepekan sebelum Lebaran.
"Belum dapat info apakah daerah kita mendapat daging impor itu. Tapi, yang pasti Pemprov Sumut terus berupaya menurunkan harga daging sapi yang naik menjelang Ramadhan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumut, Tetty Erlina Lubis di Medan, Senin.
Dia menegaskan hingga kini belum ada infromasi dari kementerian berwenang maupun Bulog yang dipercayai pemerintah mengimpor dan menyalurkan daging itu.
Meski belum dipastikan mendapat daging sapi impor itu, stok di Sumut memadai.
Stok daging sapi dan kerbau ada 62.472 ekor atau setara 5.997 ton dari kebutuhan yang diperkirakan 4.800 ton.
"Adapun lonjakan harga menjelang Ramadhan dipastikan karena dampak psikologis dari meningkatnya permintaan," katanya.
Buktinya, kata dia, harga daging pekan ini sudah mulai turun dari Rp98.000 per kg ketika menjelang awal bulan Ramadhan.
Humas Bulog Sumut, Rudi juga mengatakan belum mendapat petunjuk atau instruksi menjadi penyalur daging impor nasional yang ditangani perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu sebanyak
3.000 ton hingga akhir tahun.
"Bulog Sumut belum tahu apakah dapat jatah atau tidak menyalurkan daging impor itu, tetapi kalau dipercayai tentunya siap saja," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari total 3.000 ton, tahap awal Juli ini akan digelontorkan 1.000 ton.
Meski belum menerima instruksi, Bulog Sumut sudah menyiapkan diri untuk menjadi penyalur baik secara sendiri atau bekerja sama dengan distributor.***3***
(T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Belum dapat info apakah daerah kita mendapat daging impor itu. Tapi, yang pasti Pemprov Sumut terus berupaya menurunkan harga daging sapi yang naik menjelang Ramadhan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumut, Tetty Erlina Lubis di Medan, Senin.
Dia menegaskan hingga kini belum ada infromasi dari kementerian berwenang maupun Bulog yang dipercayai pemerintah mengimpor dan menyalurkan daging itu.
Meski belum dipastikan mendapat daging sapi impor itu, stok di Sumut memadai.
Stok daging sapi dan kerbau ada 62.472 ekor atau setara 5.997 ton dari kebutuhan yang diperkirakan 4.800 ton.
"Adapun lonjakan harga menjelang Ramadhan dipastikan karena dampak psikologis dari meningkatnya permintaan," katanya.
Buktinya, kata dia, harga daging pekan ini sudah mulai turun dari Rp98.000 per kg ketika menjelang awal bulan Ramadhan.
Humas Bulog Sumut, Rudi juga mengatakan belum mendapat petunjuk atau instruksi menjadi penyalur daging impor nasional yang ditangani perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) itu sebanyak
3.000 ton hingga akhir tahun.
"Bulog Sumut belum tahu apakah dapat jatah atau tidak menyalurkan daging impor itu, tetapi kalau dipercayai tentunya siap saja," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari total 3.000 ton, tahap awal Juli ini akan digelontorkan 1.000 ton.
Meski belum menerima instruksi, Bulog Sumut sudah menyiapkan diri untuk menjadi penyalur baik secara sendiri atau bekerja sama dengan distributor.***3***
(T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013