Medan, 14/7 (Antara) - Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara (Sumut) hampir berimbang antara di perkotaan dan di perdesaan, masing-masing 654.100 orang, dan 685.100 orang.
"Secara total kemiskinan di Sumut per Maret 2013 mengalami penurunan dibandingkan posisi September 2012 maupun secara 'year on year' atau Maret 2012," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumut, Suharno, di Medan, Minggu.
Per Maret 2013, jumlah penduduk miskin di Sumut tinggal 1.339.200 jiwa, dari sebanyak 1.378.400 jiwa di September 2012 dan 1.407.200 jiwa pada Maret 2012.
Penurunan jumlah kemiskinan itu atau tinggal 10,06 persen dari total penduduk Sumut tentunya menggembirakan.
Dia menjelaskan, hasil survei sosial ekonomi nasional yang dilaksanakan pada Maret lalu, menunjukkan, garis kemiskinan Sumut secara total sebesar Rp284.853 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan Rp307.352 dan perdesaan Rp263.061.
"Penurunan jumlah penduduk miskin di periode September 2012-Maret 2013 diduga berkaitan dengan beberapa faktor mulai dari terjadi deflasi sebesar 2,25 persen, adanya pertumbuhan ekonomi 2,84 persen hingga turunnya jumlah pengangguran terbuka," katanya.
Mudah-mudahan penurunan kemiskinan itu bisa terus ditingkatkan atau minimal dipertahankan di tengah terjadinya gejolak harga berbagai barang dewasa ini.
Atasi inflasi Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Sumut per Maret 2013 itu bisa terganggu bahkan bisa kembali menguat kalau pemerintah provinsi tidak bisa mengatasi inflasi yang terus naik, dan mengatasi kesulitan energi di perusahaan industri.
Inflasi yang disebabkan kenaikan harga barang dan ancaman terjadinya pemutusan hubungan kerja di perusahaan industri yang kesuiltan energi bisa menimbulkan kemiskinan di Sumut kembali menguat.
"Harus ada langkah-langkah konkret untuk mengatasi inflasi dan kekurangan energi agar angka kemiskinan tidak kembali menguat," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara itu.***4*** (T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 14-07-2013 16:06:25
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Secara total kemiskinan di Sumut per Maret 2013 mengalami penurunan dibandingkan posisi September 2012 maupun secara 'year on year' atau Maret 2012," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumut, Suharno, di Medan, Minggu.
Per Maret 2013, jumlah penduduk miskin di Sumut tinggal 1.339.200 jiwa, dari sebanyak 1.378.400 jiwa di September 2012 dan 1.407.200 jiwa pada Maret 2012.
Penurunan jumlah kemiskinan itu atau tinggal 10,06 persen dari total penduduk Sumut tentunya menggembirakan.
Dia menjelaskan, hasil survei sosial ekonomi nasional yang dilaksanakan pada Maret lalu, menunjukkan, garis kemiskinan Sumut secara total sebesar Rp284.853 per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan Rp307.352 dan perdesaan Rp263.061.
"Penurunan jumlah penduduk miskin di periode September 2012-Maret 2013 diduga berkaitan dengan beberapa faktor mulai dari terjadi deflasi sebesar 2,25 persen, adanya pertumbuhan ekonomi 2,84 persen hingga turunnya jumlah pengangguran terbuka," katanya.
Mudah-mudahan penurunan kemiskinan itu bisa terus ditingkatkan atau minimal dipertahankan di tengah terjadinya gejolak harga berbagai barang dewasa ini.
Atasi inflasi Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara Wahyu Ario Pratomo mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Sumut per Maret 2013 itu bisa terganggu bahkan bisa kembali menguat kalau pemerintah provinsi tidak bisa mengatasi inflasi yang terus naik, dan mengatasi kesulitan energi di perusahaan industri.
Inflasi yang disebabkan kenaikan harga barang dan ancaman terjadinya pemutusan hubungan kerja di perusahaan industri yang kesuiltan energi bisa menimbulkan kemiskinan di Sumut kembali menguat.
"Harus ada langkah-langkah konkret untuk mengatasi inflasi dan kekurangan energi agar angka kemiskinan tidak kembali menguat," kata dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara itu.***4*** (T.E016/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 14-07-2013 16:06:25
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013