Medan, 2/7 (Antara) - Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Sumatera Utara yang didominasi "crude palm oil" hingga Mei bergerak naik sedikit dibandingkan periode yang sama 2012 atau mencapai 1,656 miliar dolar AS.
"Pada Januari-Mei 2012, nilai ekspor golongan barang itu masih sebesar 1,651 miliar dolar AS, naiknya nilai ekspor golongan barang itu pada posisi Mei karena harga jual naik sedikit," kata Kepala Bidang Statistk Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Hajizi di Medan, Selasa.
Meski perolehan dari lemak dan minyak hewan/nabati itu naik, tetapi belum mampu meningkatkan hasil devisa secara total produk ekspor Sumut tersebut pada posisi Januari-Mei 2013.
Pada Januari-Mei 2012, nilai ekspor Sumut masih tertekan 5,44 persen atau 3,630 miliar dolar AS dari periode sama tahun lalu yang sudah mencapai 3,839 miliar dolar AS.
Masih melemahnya nilai devisa Sumut secara total itu, karena harga berbagai komoditas lainnya seperti karet masih tren redah hingga mendekati 2 dolar AS per kg.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengatakan, kenaikan harga CPO terlebih pada pengaruh faktor banyaknya permintaan.
Kalau dewasa ini harga CPO di kisaran 860an dolar AS per ton, maka ada prakiraan bisa naik menjadi 900 per ton.
"Tetapi tentunya itu semua tergantung kondisi pasar.Sulit memprediksi harga jual komoditas di tengah krisis keuangan global yang masih terjadi,"katanya.***3*** (T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 02-07-2013 21:05:43
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pada Januari-Mei 2012, nilai ekspor golongan barang itu masih sebesar 1,651 miliar dolar AS, naiknya nilai ekspor golongan barang itu pada posisi Mei karena harga jual naik sedikit," kata Kepala Bidang Statistk Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Hajizi di Medan, Selasa.
Meski perolehan dari lemak dan minyak hewan/nabati itu naik, tetapi belum mampu meningkatkan hasil devisa secara total produk ekspor Sumut tersebut pada posisi Januari-Mei 2013.
Pada Januari-Mei 2012, nilai ekspor Sumut masih tertekan 5,44 persen atau 3,630 miliar dolar AS dari periode sama tahun lalu yang sudah mencapai 3,839 miliar dolar AS.
Masih melemahnya nilai devisa Sumut secara total itu, karena harga berbagai komoditas lainnya seperti karet masih tren redah hingga mendekati 2 dolar AS per kg.
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengatakan, kenaikan harga CPO terlebih pada pengaruh faktor banyaknya permintaan.
Kalau dewasa ini harga CPO di kisaran 860an dolar AS per ton, maka ada prakiraan bisa naik menjadi 900 per ton.
"Tetapi tentunya itu semua tergantung kondisi pasar.Sulit memprediksi harga jual komoditas di tengah krisis keuangan global yang masih terjadi,"katanya.***3*** (T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti) 02-07-2013 21:05:43
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013