Medan, 22/6 (Antara) - Menteri Pertanian Suswono memperkirakan kalangan petani di Tanah Air tidak akan terlalu mengalami dampak dari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Usai membuka pertemuan peserta kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) di Medan, Sabtu, Mentan mengatakan bahwa indikasi itu dapat dilihat dari harga jual gabah milik petani yang sering di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

"Harga (gabah) di pasar rata-rata saat ini di atas HPP," katanya.

Oleh karena itu, kata Mentan, petani diperkirakan tidak terlalu mengalami dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

Apalagi kalangan petani yang berstatus miskin, kata dia, akan mendapatkan kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dari pemerintah dan pemberian beasiswa bagi anak sekolah.

Pemerintah juga sedang menyiapkan berbagai program pembenahan dan perbaikan irigasi guna meningkatkan produksi pertanian di Tanah Air.

"Nanti (program pembenahan dan perbaikan irigasi itu) akan dilakukan dengan cara padat karya," katanya.

"Dengan cara seperti ini, insya Allah petani tidak akan mengalami dampak dari kenaikan harga BBM," kata Mentan menambahkan.

Sebelumnya, Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi sebesar Rp6.500 per liter dan solar sebesar Rp5.500/liter, yang berlaku efektif sejak Sabtu dini hari (22/6).

Kenaikan harga BBM bersubsidi itu disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (21/6) malam.

***4*** D.Dj. Kliwantoro (T.I023/B/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 22-06-2013 12:13:55

Pewarta: Irwan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013