Medan, 5/6 (Antara)- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara optimistis realisasi penanaman modal tahun ini bisa di atas angka tahun 2012 sebesar Rp9,16 triliun mengingat hingga triwulan I pencapaiannya sudah Rp3,62 triliun.
"Realisasi penanaman modal yang lumayan besar itu dipicu kenaikan PMDN (penanaman modal dalam negeri)," kata Kepala Badan Penanaman Modal Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai menutup North Sumatera Investment, Trade and Tourism Expo (NSITTE) yang digelar Pemerintah Provinsi Sumut untuk meningkatkan investasi, perdagangan, dan wisatawan.
Dari Rp3,62 triliun realisasi PMDN dan PMA hingga trwulan I 2013, realisasi PMDN mencapai Rp1,99 triliun dan PMA Rp1,63 triliun.
Baik investor dalam negeri maupun asing menanamkan investasinya di Sumut di sektor perkebunan, industri kimia, makanan, jasa dan termasuk industri kayu.
Besarnya PMDN dipicu adanya investasi untuk proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumut khususnya di proyek Bandara Kualanamu dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei.
Investasi untuk Bandara Kualanamu sendiri direncanakan mencapai Rp1,8 triliun.
Lebih besarnya realisasi PMDN dibandingkan PMA seperti yang terjadi tahun ini diluar kebiasaan yang biasanya selalu PMA yang lebih dominan dan kondisi itu menggembirakan.
"Pameran NSITTE yang diikuti 40 peserta yang berlangsung mulai 3 Juni itu juga diharapkan bisa semakin menjadi promosi Sumut ke dalam dan luar negeri," katanya.
Purnama menjelaskan NSITTE dijadwalkan menjadi agenda tetap tahunan dan direncanakan untuk tahun 2014 penyelenggaraan dilakukan lebih besar dengan mengundang calon pembeli asing melalui bantuan perwaklan konsulat berbagai negara asing yang ada di Sumut.
Dalam pameran itu terpilih sebagai stan terbaik yang dinilai dari dekorasi, komunikasi penjaga stan dan jumlah pengunjung, masing-masing Pemerintah Kota Tanjung Balai, Pemkab Toba Samosir,
Minum (PDAM) Tirtanadi, Rahmat Gallery, PT Perkebunan Nusantara III Sei Mangkei dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumut, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan investasi di Sumut sebenarnya bisa lebih banyak mengingat potensi yang besar.
"Masalah di Sumut adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai dan sedang terjadi krisis gas. Bagaimana mau menarik investasi, kalau gas tidak ada, lalu jalan rusak berat," katanya.***3*** (T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo) 05-06-2013 18:36:07
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Realisasi penanaman modal yang lumayan besar itu dipicu kenaikan PMDN (penanaman modal dalam negeri)," kata Kepala Badan Penanaman Modal Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai menutup North Sumatera Investment, Trade and Tourism Expo (NSITTE) yang digelar Pemerintah Provinsi Sumut untuk meningkatkan investasi, perdagangan, dan wisatawan.
Dari Rp3,62 triliun realisasi PMDN dan PMA hingga trwulan I 2013, realisasi PMDN mencapai Rp1,99 triliun dan PMA Rp1,63 triliun.
Baik investor dalam negeri maupun asing menanamkan investasinya di Sumut di sektor perkebunan, industri kimia, makanan, jasa dan termasuk industri kayu.
Besarnya PMDN dipicu adanya investasi untuk proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumut khususnya di proyek Bandara Kualanamu dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei.
Investasi untuk Bandara Kualanamu sendiri direncanakan mencapai Rp1,8 triliun.
Lebih besarnya realisasi PMDN dibandingkan PMA seperti yang terjadi tahun ini diluar kebiasaan yang biasanya selalu PMA yang lebih dominan dan kondisi itu menggembirakan.
"Pameran NSITTE yang diikuti 40 peserta yang berlangsung mulai 3 Juni itu juga diharapkan bisa semakin menjadi promosi Sumut ke dalam dan luar negeri," katanya.
Purnama menjelaskan NSITTE dijadwalkan menjadi agenda tetap tahunan dan direncanakan untuk tahun 2014 penyelenggaraan dilakukan lebih besar dengan mengundang calon pembeli asing melalui bantuan perwaklan konsulat berbagai negara asing yang ada di Sumut.
Dalam pameran itu terpilih sebagai stan terbaik yang dinilai dari dekorasi, komunikasi penjaga stan dan jumlah pengunjung, masing-masing Pemerintah Kota Tanjung Balai, Pemkab Toba Samosir,
Minum (PDAM) Tirtanadi, Rahmat Gallery, PT Perkebunan Nusantara III Sei Mangkei dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumut, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan investasi di Sumut sebenarnya bisa lebih banyak mengingat potensi yang besar.
"Masalah di Sumut adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai dan sedang terjadi krisis gas. Bagaimana mau menarik investasi, kalau gas tidak ada, lalu jalan rusak berat," katanya.***3*** (T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo) 05-06-2013 18:36:07
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013